GEMPOL, SC- Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang meliputi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) sudah di depan mata. Berbagai pihak mulai dari tokoh agama, tokoh lintas agama, Pemkab Cirebon, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), peserta partai politik dan masyarakat Kabupaten Cirebon sepakat agar Pemilu 2019 berjalan aman, damai dan sejuk.
Keinginan kuat sejumlah pihak itu tertuang dalam Deklarasi Bersama Pemilu Damai yang digelar di komplek Pondok Pesantren (Pontren) Khas Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Senin (03/12/2018). Selain dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Dicky Saromi dan Forkopimda, acara tersebut juga dihadiri Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi. Pembacaan deklarasi Pemilu Damai 2019 dipimpin ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani.
Kepada sejumlah wartawan, Dicky Saromi mengatakan, pihaknya bersama berbagai pihak lainnya menginginkan momen Pemilu 2019 yang akan datang dapat berjalan lancar, aman, kondusif dan sejuk. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan peran dan kehadiran para tokoh agama di tengah-tengah situasi seperti saat ini.
Pasalnya, kata dia, keberadaan tokoh agama masih menjadi tumpuan semua elemen untuk dapat menjadi penyejuk dan menyelaraskannya dengan berbagai berbagai aktivitas masyarakat dalam berpolitik. “Sehingga pada pelaksanakan Pemilu 2019 yang akan datang dapat menjadikan politik yang santun dan bermartabat,” ujar Dicky.
Namun, kata Dicky, jika kemungkinan nanti akan terjadi gesekan-gesekan akibat dari adu domba antar pendukung, hendaknya hal itu jangan dijadikan sebagai ajang untuk memecah belah masyarakat. Melainkan harus dijadikan sebagai ajang pendewasaan berpolitik masyarakat dalam rangka memilih figur pemimpin yang dapat membawa bangsa dan negara menjadi lebih baik.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi mengatakan, pihaknya sengaja menyempatkan diri menghadiri deklarasi tersebut guna mendukung berlangsungnya Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk. Menurut kapolda, pelaksanaan pemilu damai yang sudah dilaksanakan sebelumnya bisa menjadi contoh pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.
“Indonesia negara demokrasi, beberapa pemilu yang sudah dilaksanakan sebelumnya dengan aman dan damai bisa menjadi contoh,” ujar kapolda.
Sementara itu, pimpinan Pontren Khas Kempek, KH Muhamad Mustofa Aqil Sirodj mengatakan, aksi deklarasi pemilu damai sebagai bentuk kesiapan pihaknya dan para kiai untuk membuat pelaksanaan pemilu mendatang berjalan kondusif. Pihaknya dan para kiai bersama-sama dengan pemerintah, TNI, dan Polri siap untuk menciptakan keamanan dan kedamaian pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.
“Kiai NU siap mempersatukan umat beragama dan tidak berpihak kepada salah satu golongan,” tegas kiai yang akrab disapa Kang Muh itu. (Islah)