Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Berita Utama

Utang BPJS Belum Lunas, Belanja SKPD Kuningan Dipangkas Hingga 50 %

by Admin
Kamis, 6 Desember 2018
in Berita Utama, Kuningan
Reading Time: 2 mins read
A A
Utang BPJS Belum Lunas, Belanja SKPD Kuningan Dipangkas Hingga 50 %
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

KUNINGAN, SC– Banyak pihak yang mengatakan jika tahun 2019 adalah ‘tahun darurat anggaran’, sehingga berdampak pada belanja urusan di semua SKPD di Lingkup Pemkab Kuningan termasuk program dan kegiatan pada APBD 2019 hampir dipangkas 30 % sampai 50 % dari anggaran tahun sebelumnya.

Kondisi itu tercantum dalam laporan hasil pembahasan badan anggaran DPRD Kuningan terhadap RAPBD Kabupaten Kuningan 2019 yang disampaikan belum lama ini di ruang  paripurna. Cicilan utang kepada PT. Askes/BPJS yang belum juga lunas ditambah dengan adanya kebijakan pemerintah pusat terhadap pembayaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) para abdi negara yang dibebankan kepada daerah, menjadi salah satu pemicunya.

“Belanja urusan idealnya adalah belanja yang murni untuk kepentingan publik desuai dengan kepentingan dan kebutuhan publik. Tapi ternyata di tahun 2019, belanja urusan harus dipangkas, ada yang 30 % bahkan hingga 50 %. Padahal, Pemerintah Daerah sebaiknya tidak selalu menjadi law and orders dari pemerintah diatasnya, sehingga tidak kehilangan kreatifitas dan inovatif para penyelenggara pemerintah daerah,” papar H. Ujang Kosasih, salah seorang anggota Badan Anggaran DPRD, saat membacakan laporannya di hadapan Bupati H. Acep Purnama, dan puluhan undangan lainnya.

Pengurangan belanja urusan tersebut tidak hanya untuk tahun 2019 saja, namun sudah dilakukan pula di tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan pemerintah pusat mengakibatkan daerah yang ber-PAD kecil seperti Kuningan, harus ‘ketar-ketir’ kreatif dalam mengolah angka APBD supaya semua tetap berjalan, dan tidak berdampak pada urusan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Asisten Keuangan Setda, H. Nana Sugiana, TPP bagi para PNS yang nominalnya variatif (dari Rp 1,5 juta/staf hingga Rp 20 juta) dibebankan kepada daerah, bukan dari APBN. Sehingga daerah harus berupaya untuk mengalihkan beberapa anggaran yang sifatnya tidak prioritas, dan mengurangi anggaran bagi SKPD yang program dan kinerja di tahun sebelumnya itu menurun atau stagnan.

Belum lagi utang kepada BPJS yang mencapai Rp 60 miliar mengakibatkan beberapa belanja urusan bahkan program di Pemkab Kuningan harus dicoret. Untuk itu, SKPD harus mengefektifkan dan memproporsionalitaskan semua kegiatan, dan mengacu kepada fasilitas dan aset negara yang ada.

Sementara, APBD 2019 yang telah mendapat persetujuan DPRD itu, sebesar Rp. 2, 538 triliun, dengan rincian Pendapatan Daerah Rp. 2, 538 triliun, Belanja Daerah Rp. 2, 462 trilyun dan Pembiyaan Daerah Rp. 75, 471 milyar. (Nng)

Admin

Berita Terkait

Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

Kabupaten Cirebon Siaga Bencana Hingga Maret 2026

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

DPUTR Target 2028 Semua Jalan di Kabupaten Cirebon Mulus

by Islahuddin
Kamis, 4 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version