Dua isu utama itu yakni masalah stunting dan JKN. “Perhatian pemerintah dalam kurun lima tahun mendatang diprioritaskan pada pembangunan SDM. Selain dua isu tersebut, ada dua isu kesehatan lainnya yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan (alkes) serta masih rendahnya penggunaan alkes buatan dalam negeri,” kata Bupati.
Hal-hal tersebut, lanjut Bupati, akan menjadi fokus perhatian bersama untuk dapat segera diupayakan solusinya. Berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk membangun SDM telah diraih dari kinerja kabinet yang ditandai dengan adanya peningkatan indek pembangunan manusia Indonesia setiap tahun, dimana salah satu parameter yang digunakan adalah usia harapan hidup.
Bupati berharap, ada kerjasama yang baik dalam melakukan upaya-upaya inovasi untuk percepatan pembangunan kesehatan tanpa menyalahi aturan yang berlaku sesuai amanat Presiden. Khususnya dalam mengentaskan stunting dan memperbaiki layanan kesehatan serta membenahi tata kelola BPJS kesehatan serta penyediaan obat dan alkes lokal yang murah dan berkualitas.
“Apa yang sudah dirintis sebelumnya, kita lanjutkan dan tingkatkan, kita optimis dapat meningkatkan SDM unggul dan maju seperti yang diharapkan presiden,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Bupati memberi penghargaan kepada lima Puskesmas berprestasi. (Islah)