ARJAWINANGUN, SC – Puluhan warga Desa Karangsambung, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon mendatangi kantor kuwu setempat, Rabu (27/11/2019). Mereka berunjukrasa menolak kuwu terpilih karena beredarnya video asusila yang diduga mirip dengan kuwu terpilih tersebut.
Dalam demo tersebut massa aksi bergantian membacakan orasi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sikap oleh forum masyarakat Karangsambung.
Karyadi, salah satu perwakilan pengunjuk rasa dalam pernyataan sikap menyatakan, pernyataan yang dibacakannya merupakan pernyataan forum masyarakat Karangsambung yang terdiri dari forum majelis taklim, remaja, petani, pedagang, pengusaha dan komponen masyarakat lainnya, yang peduli terhadap masa depan desanya.
“Karangsambung merupakan masyarakat religius berwawasan nasional dan menjunjung tinggi akhlak yang mulia, bermoral dan berkepribadian. Maka dari itu, rakyat Karangsambung dalam memilih pemimpinnya berpegang teguh pada tiga pilar tersebut,” ungkapnya.
Diungkapkan, saat ini di tengah masyarakat beredar video asusila yang diduga mirip kuwu terpilih Desa Karangsambung. Video tersebut bertentangan dengan tiga pilar yang dianut oleh masyarakat Karangsambung yang menjunjung tinggi nilai ahlak, moral dan kepribadian serta visi misi kuwu terpilih.
“Dampak yang diakibatkan dengan adanya video asusila tersebut adalah terjadi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kuwunya. Tidak efektif roda pemerintahan Karangsambung, menimbulkan ketidakharmonisan antara kuwu dan warganya. Lemahnya legitimasi keputusan keputusan yang diambil pemerintah desa, terhambatnya komunikasi kuwu, perangkat dan masyarakat,” imbuhnya.
Karyadi menegaskan, masyarakat Karangsambung menolak dengan tegas dan keras pemimpin terpilih terasebut. Massa meminta kepada Bupati Cirebon untuk tidak melantik kuwu terpilih, serta memproses secara hukum untuk membuktikan kebenaran video asusila yang diduga mirip dengan kuwu terpilih tersebut.
Sementara itu salahsatu kordinator aksi Seful Khatam mengatakan, warga Karangsambung menolak adanya pemimpin yang terindikasi melakukan asusila. Karena menurutnya warga Karangsambung merupakan warga agamis.
“Ini kekecewaan kami masyarakat Karangsambung karena kuwu terpilih ada indikasi melakukan asusila. Sehingga kami menolak dan ini pernyataan masyarakat Karangsambung bukan perorangan. Kami masyarakat tidak mau memiliki pemimpin seperti itu. Kami warga Karangsambung warga yang agamis,” kata Saeful.
Masyarakat mendatangi balai desa karena mereka geram adanya video yang beredar di wilayahnya yang mirip kuwu terpilih telah melakukan perbuatan senonoh. Sehingga warga membuat pernyataan sikap menolak adanya pemimpin yang seperti itu.
Sementara itu salahsatu Timses Kuwu terpilih mengatakan, bahwa video yang tersebar di masyarakat tersebut adalah upaya untuk menjegal kemenangan kuwu terpilih. “Adapun kebenaran video tersebut nanti kita lakukan pembuktiannya di depan hukum. Dan kami sudah mengadukan hal tersebut ke kepolisian, baik Polres maupun Polda,” ungkapnya. (Khairun Yasir)