SUMBER, SC- Perjuangan peningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga honorer yang dilakukan Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK) Kabupaten Cirebon belum berakhir. Bahkan, perjuangan tersebut bisa jadi masih panjang dan berliku.
Peraturan Bupati (Perbup) untuk mengawal Peraturn Daerah (Perda) Honorer hingga saat ini masih belum jadi. Hal itu membuat FHPTK Kabupaten Cirebon kembali berkumpul untuk melakukan rapat koordinasi tingkat kabupaten di SDN 1 Sumber, Jumat lalu (29/11).
Ketua FHPTK Kabupaten Cirebon, Soleh mengatakan, hasil rakor dengan seluruh FHPTK Kecamatan sepakat melakukan aksi damai untuk mengawal jalannya perumusan Perbup Honorer. “Perda tentang Kesejahteraan Honorer sudah jadi, tinggal menunggu perbupnya saja untuk nominal anggaranya. Makanya kami mengajak seluruh tenaga honorer agar pada hari Selasa 3 Desember 2019 (besok), bergerak mengawal jalannya perumusan perbup,” ujar Soleh.
Menurut Soleh, rencana aksi akan dimulai pukul 08.00 dengan titik kumpul di SMPN 1 Sumber. FHPTK Kabupaten akan membuat surat edaran resmi kepada seluruh honorer untuk bergabung dalam aksi tersebut.
“Untuk pakaian, hitam putih dan di lengan memakai pita warna merah. Kami mohon kekompakan rekan-rekan (honorer) semua di tiap kecamatan demi terealisasinya perbup tersebut. Jangan takut, mari kita bergerak. Jika ada yang mengintimidasi atau ada pelarangan oleh kepala sekolah atau pihak lain, FHPTK kabupaten siap membela,” ujar Soleh.
Diberitakan sebelumnya, kendati kerap mendapat harapan palsu dari Pemkab Cirebon, namun para guru dan tenaga honorer Kabupaten Cirebon masih melihat secercah harapan dari sosok Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi. Setidaknya, harapan itu muncul ketika Ketua Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK), Soleh bertemu Bupati Cirebon untuk mengagendakan audeinsi kelanjutan Perda Honorer.
“Tadi (kemarin) siang sudah ketemu dengan pak bupati (membahas audiensi), tapi bupati minta sekalian dipertemukan dengan anggota dewan. Nah ini sinyal bagus nih, ada respon dari bupati,” ujar Soleh, Kamis (28/11).
Menurut Soleh, dalam pertemuan dengab Bupati nanti, pihaknya akan menanyakan kebenaran kabar telah dibuatnya Perbup honorer. Pasalnya, sepengetahuan dirinya Raperda honorer itu sudah di Perda kan sekira lebih dari satu tahun lamanya. Bukan dua bulan seperti yang disampaikan anggota dewan dari Komisi IV, Rasida Edi Priatna di media massa.
“Karena awalnya pernah minta dibuatkan draf raperdanya, tapi tiba-tiba kita tidak diikutsertakan dalam pembuatannya. Makanya sekarang kita enggak neko-neko, kita hanya ingin tahu hasil (pembuatan perbup) nya seperti apa,” tutur Soleh. Untuk itu, sebelum rencana audiensi teragendakan, besok (hari ini) para ketua FHPTK Kecamatan akan berkumpul dan menggelar rapat di SDN 1 Sumber.
“Besok mau menampung aspirasi dulu dari para ketua forum honorer kecamatan. Memang mayoritas menginginkan aksi turun kejalan. Ketua, sekretaris dan bendahara menghendaki turun ke jalan sebagai bentuk aksi kita yang sering di PHP in,” tukasnya.
Rapat tersebut, imbuh Soleh, guna membahas persiapan aksi dan audiensi dengan Bupati Cirebon yang akan difasilitasi oleh ajudan Bupati. “Insya Allah (FHPTK) yang datang jumlahnya ribuan,” ungkapnya. (Islah)