Agar budaya warisan para leluhur ini tidak punah,pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah Desa Girimukti menggelar Festival Kawin Batu di Gunung Tilu, Rabu (11/12) sore.
Hendra wahid, ketua penyelenggara Festival Kawin Batu mengatakan, kegiatan ini menjadi filosofis tentang persaudaraan yang secara sadar dan harus dimaknai.” Kawin batu ini merupakan salah satu peninggalan budaya dari para leluhur yang didalamnya memiliki pesa-pesan moral kepada para generasi berikutnya,” katanya.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana yang membuka Festival Kawin Batu, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berupaya melestarikan budaya leluhur. Dikatakanya, kawin batu adalah sebuah filosofis yang bisa menyatukan tali persaudaraan, sebuah seni yang indah.
“Ketika berbicara budaya jangan memikirkan dari mana awalnya, akan tetapi buatlah awal mula yang positif dan manfaat. Komunitas dengan kerja keras seni, budaya, social, bergerak terus secara lini yang hari ini harus bisa menampilkan kreativitas,”katanya.
Apresiasi juga diberikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisat Majalengka H.Gatot Sualeman. Dia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Festival Kawin Batu yang diadakan di Desa Girimukti.
“Semoga acara ini bisa menjadi awal untuk melestarikan budaya yang ada di Desa Girimukti, seperti kegiatan tradisonal dan kegiatan yang lainya sebagai wujud dari Visi Misi Majalengka yang Raharja,”ujarnya. (Dins/SC)