Kasat Lantas Polresta Cirebon, AKP Elsie Fitria Anggraini mengatakan, selain memeriksa kelaikan bus, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes urine sejumlah awak bus. Menurut Elsie, pengecekan dan pemeriksaan kesehatan para sopir bus itu sangat penting dilakukan. Pasalnya, pada perayaan Natal dan Tahun Baru nanti dipastikan banyak masyarakat yang mudik menggunakan angkutan umum, bus.
“Kalau tidak dicek, nanti akan membahayakan bagi para pemudik atau penumpangnya. Tadi ada beberapa kekurangan, kita sudah tegur supaya ganti baru. Sekecil apapun itu, tapi pengaruhnya besar bagi keselamatan penumpang,” ujar Kasat Lantas kepada sejumlah awak media di PO Bus Sahabat.
Dikatakan Elsie, kecelakaan lalu lintas biasanya terjadi karena pengemudi dalam kondisi kurang fit, ngantuk, lapar, atau terindikasi menggunakan Narkoba. “Bisa juga kondisi bus tidak laik pakai karena pengurus bus tidak meremajakan kendaraan tersebut,” kata Elsie.
Hasil pengecekan tersebut, seluruh kendaraan di PO Sahabat dinyatakan laik jalan. Sedangkan 15 sopirnya yang dilakukan tes urine, hasilnya negatif.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengujian Kendaraan Disbub Kabupaten Cirebon, Eddy Suzendi meminta perusahaan senantiasa merawat kendaraan setiap satu ritase. Kendaraan harus selalu dicek saat berangkat atau kembali ke garasi. Karena, kata Eddy, ketika kendaraan dipakai maka pasti akan terjadi keausan.
“Bukan berarti selama 6 bulan (bus dipastikan) layak jalan terus karena sudah dijamin oleh kami. Tapi bagaimana perawatan dari perusahaan tersebut. Harus memperhatikan maintance, absensi pada saat berangkat maupun pulang, harus dicek. Jadi mereka harus selalu melihat kondisi kendaraan,” kata Eddy.
Menurut Eddy, yang mempengaruhi keselamatan dalam kendaraan itu ada 4 faktor. Yakni karena jalan atau jembatan, kondisi kendaraan, manusia dan lingkungan. Namun untuk faktor ke yang ke empat yaitu lingkungan pihaknya mengaku tidak bisa memprediksi. “Tapi, yang tiga faktor itu jelas, jalannya harus laik lintas, kendaraannya harus laik jalan, dan manusianya laik operasi,” paparnya.
Ditambahkan, pengecekan kendaraan umum dilakukan bukan hanya pada momen lebaran dan Nataru saja. Setiap saat pihaknya senantiasa mendatangi setiap PO bus yang ada di Kabupaten Cirebon agar pihak perusahaan tidak teledor.
“Karena banyak sekali perusahaan-perusahaan yang nakal, kadang mengganti mesin, mengganti surat-surat. Tapi, Alhamdulillah di kabupaten cirebon semuanya kondusif, semua sudah kita periksa,” terang Eddy.
Hasil dari pemeriksaan tersebut, imbuh Eddy, Dishub hanya menemukan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sudah saatnya diganti. Dan sebagian besar sopir bus tidak memahami tatacara penggunaan APAR.
“Apar itu benar-benar penting, karena ketika terjadi pengapian dikendaraan, sopir harus sigap. Namun, kadang pengemudi tidak faham dalam penggunaan apar,” pungkasnya. (Islah)