“Titik rawan yang sudah terpantau yaitu di Kalijaga, Gunungsari, belakang GTC, kemudian Kriyan dan titik lainnya. Tapi secara umum kita memantau semua kelurahan yang ada di kota Cirebon ini,” katanya.
Untuk itu, melihat intensitas hujan yang belakangan ini cukup besar, seluruh jajaran pemerintahan di Kota Cirebon merapatkan barisan untuk bersiaga melakukan antisipasi dan penanggulangan bencana jika terjadi di wilayah ini.
Azis mengatakan, bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Cirebon, pihaknya telah melakukan rapat kordinasi (rakor) untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana di musim penghujan tahun 2020 ini.
“Apa yang kurang di tahun 2019, ini harus kita atasi, dan pastinya harus diperbaiki, dan itu menjadi kesepakatan bersama, dalam menyongsong masa kerja 2020, termasuk didalamnya persiapan bencana,” kata Azis usai memimpin rakor kesiapsiagaan bencana di ruangan Adipura Kencana Balai Kota Cirebon, Senin (6/1).
Dikatakan Azis, adapun kordinasi terkait untuk penanggulangan bencana pada musim penghujan ini, pihaknya sudah siap dan akan hadir untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana.
“Insya Allah pemerintah daerah sudah siap segalanya. Untuk kemudian, bagaimana pemerintah hadir untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana maupun dampaknya,” ujarnya.
Azis mengungkapkan, perihal tersebut pihaknya sudah mempersiapkan dengan sangat matang. Bahkan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Itu sudah kami persiapkan secara matang dan kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan juga intansi-intansi yang terkait, baik itu secara vertikal atau horizontal,” ucapnya.
Ia mengatakan, demi menanggulangi bencana banjir ini, pihaknya akan membuat tim khusus (timsus) yang akan fokus dalam penanggulangan.
“Kami akan membuat tim secara perioritas, dari mulai upaya pencegahan, kemudian apabila terjadi bencana dan setelah terjadinya bencana,” pungkasnya. (M Surya)