Akibat pengerjaan proyek peningkatan jembatan Tegalsari-Lemahtamba lambat, warga setempat yang kesal. Mereka pun menanami lokasi proyek dengan pohon pisang.
KUWU Desa Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Watma juga turun langsung ke lokasi yang berada di desanya. Ia menegur pelaksana proyek.
Watma mengatakan, protes keras itu ia lakukan karena pengerjaan proyek dinilai sangat lambat. Sesuai kontrak pengerjaan selama 150 hari, harusnya telah rampung. Namun kenyataannya hingga sekarang pengerjaan proyek tersebut masih belum tuntas.
BACA JUGA: Jatuh dari Lantai 14, TKW Cirebon Tewas di Malaysia
Hal itu jelas sangat mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat. Tak jarang, banyak kendaraan roda empat harus putar balik dengan jarak yang lumayan jauh. Karena di lokasi tersebut sangat minim rambu-rambu yang menandakan adanya proyek.
“Awalnya karena banyak keluhan dari masyarakat, makanya kami menegur pemborongnya. Memang kalau pengecorannya sih sudah dikerjakan pada tanggal 30 Desember kemarin. Tapi itu kan belum tuntas,” kata Kuwu Watma.
Ditambahkan, pihaknya menyayangkan pengerjaan peningkatan jembatan dengan volume 17×6 meter itu tidak tepat waktu. Sehingga membuat aktivitas masyarakat jadi tersendat.
Sumber dana proyek tersebut berasal dari APBD Kabupaten Cirebon dengan anggaran mencapai Rp1,9 miliar lebih.
BACA JUGA: Niat Terapi, Kakek Tewas di Pemandian Banyu Panas
Sementara itu, pelaksana proyek yang tidak dijelaskan namanya mengaku keterlambatan itu terjadi karena faktor alam dan alat berat mengalami kerusakan. Selain itu, pada saat pengerjaan proyek juga dirinya kerap sakit-sakitan, sehingga pengerjaan tidak sesuai rencana.
Untuk itu, dia meminta maaf kepada kuwu Bakung Lor dan masyarkat atas keterlambatan pengerjaan proyek tersebut. Ia berjanji akan segera menuntaskan proyek tersebut paling lambat tanggal 28 Januari mendatang. (Islah)