Bupati Cirebon, H Imron menegaskan, sedianya Pemkab Cirebon menggelar mutasi dan rotasi pada bulan Januari ini. Namun, mengingat ada banyak hal yang tidak memungkinkan proses tersebut digelar, pemkab akhirnya menundanya dan memastikan mutasi dan rotasi digelar awal Februari 2020.
BACA JUGA: 200 Aparat Desa Ngadu ke Wakil Rakyat Minta Solusi
Menurut bupati, salahsatu yang membuat rencana tersebut diundur adalah karena pihaknya masih menunggu keputusan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). “Kita masih belum siap, karena masih menunggu keputusan dari Kemendagri. Jadi kita undur, insya allah mutasi kita laksanakan awal Februari,” kata Imron, Rabu (29/1).
Meski demikian, bupati enggan menyebutkan jumlah pejabat dan nama-nama pejabat yang bakal dimutasi. “Dinas-dinas yang sudah waktunya dimutasi ya kita mutasi. Pokoknya insya Allah awal Februari,” tandasnya.
Bupati menjelaskan, rencana sebelumnya mutasi memang akan digelar pada bulan ini. Hanya saja, karena masih belum ada “wangsit”, sehingga mutasi batal dilaksanakan. “Karena cuacanya juga hujan terus jadi wangsitnya masih abu-abu,” seloroh Imron sambil tertawa bercanda.
Pada pelaksanaan mutasi dan rotasi nanti, pihaknya juga melantik para pejabat yang terpilih dari hasil open bidding sebelumnya. Posisi jabatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengalami kekosongan kepala dinasnya itu akan dilaksanakan secara bersamaan dengan mutasi dan rotasi tersebut.
Hal itu dilakukan agar pemkab tidak melakukan pelantikan hingga dua kali. “Saya enggak mau sampai dua kali digelar pelantikan, jadi nanti bareng bersamaan dengan mutasi. Jadi yang hasil open bidding kita lantik bareng,” ujar Imron.
BACA JUGA: 2020 Ada 28 Raperda Prioritas
Para pejabat hasil open bidding itu, pihaknya sudah menentukan nama-nama yang terpilih dan sudah di-SK-kan. Namun, Imron enggan menyebutkan satu persatu nama yang sudah terpilih.
Sedangkan terkait akan digelarnya mutasi, sebelumnya sudah digelar asessment dan sudah melaporkan hasilnya ke Kemenpan RB. Saat ini, pihaknya masih menunggu surat keputusan dari kementerian turun.
“Perhitungannya awal Februari sudah turun dan kita lantik. Cuma kita masih nunggu dari Kemenpan RB,” kata dia. (Islah)