“Saat ini memang pemasarannya baru dari mulut ke mulut. Tapi permintaan konsumen itu Alhamdulillah lumayan banyak. Kalau kata orang Cirebon mah keteteran. Bahkan pernah juga ada permintaan dari toko-toko ritel dan koperasi yang meminta untuk memasarkannya. Tapi itu baru berjalan beberapa kali dan berhenti, karena kami mengalami kendala di proses produksinya,” ungkap Aria.
Bahkan, lanjut Aria, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Cirebon pun telah menyatakan siap membantu yang salahsatunya dalam pemasaran hasil produsksi kaum difabel ini. Untuk itu, demi menyukseskan program tersebut diperlukan semangat dari semua pihak untuk terus memacu semangat mereka dalam produksi.
BACA JUGA: Hii.. Makan Siang di Hotel Aston Cirebon, Pria Ini Temukan Kecoa di Hidangannya
“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cirebon sebenarnya sudah welcome kepada kita untuk memfasilitasi terkait merk dan pengemasan serta pemasaram. Sebenarnya program ini sangat berpontensi untuk terus berkembang. Tinggal bagaimana kita terus meningkatkan semangat agar program ini dapat terus berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Arif/SC)