KOTA CIREBON, SC- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Kota Cirebon sudah mulai berjalan sejak tanggal 29 Juni kemarin. Namun, terkait PPDB tahun ini, DPRD Kota Cirebon menekan agar Dinas Pendidikan Kota Cirebon tidak menambah rombongan belajar (rombel).
Pasalnya, hal tersebut dapat memunculkan kegaduhan di kalangan orang tua yang sedang melakukan pendaftaran sekolah anaknya. Selain itu, penambahan Rombel di sekolah negeri juga akan memengaruhi kuota di sekolah swasta.
Begitu yang disampaikan ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, dr Tresnawaty kepada Suara Cirebon, Selasa (30/6/2020).
“Jelas adanya penambahan Rombel ini akan sangat memengaruhi kuota di sekolah swasta, jadi jangan ada penambahan rombel,” katanya.
Di samping itu, Tresna ingin memastikan pelaksanaan PPDB secara online tidak terkendala jaringan. Artinya, Disdik harus bisa menjamin bahwa jaringan internet lancar untuk proses pendaftaran calon siswa baru ini.
“Kami ingin pelaksanaan PPDB di Kota Cirebon ini baik tanpa ada gangguan. Kami menegaskan agar tidak ada penambahan rombel di semua sekolah negeri di Kota Cirebon,” ujarnya.
BACA JUGA: PPDB di Kota Cirebon Terapkan Dua Skema
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Cirebon, H Irawan Wahyono MPd memastikan, PPDB tingkat SMP di Kota Cirebon tidak ada penambahan rombel. “Kami Disdik Kota Cirebon PPDB tingkat SMP (negeri) tidak ada penambahan rombel, itu rumus kuno mas. Kita pastikan tidak ada mas,” kata dia.
Bahkan, terkait rombel di SMP swasta, Disdik serahkan kepada sekolah masing-masing swasta. “Itu sih terserah sekolah swasta mas, tapi itu tadi saya pastikan tidak ada penambahan rombel di sekolah negeri,”ujarnya.
Selain itu, kata dia, PPDB di masa pandemi Covid-19 ini harus disukseskan dan agar tidak ada kendala apapun. “Harus kita sukseskan PPDB tahun sekarang meski dalam kondisi seperti ini,” jelasnya.
Selain itu, Irawan juga menjelaskan di masa Pandemi covid-19 ini model pembelajaran masih menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, kta dia, saat ini belum ada aturan untuk menyelenggarakan pendidikan secara normal.
“Kemungkinan siswa belajar di rumah hingga Desember. Kalau Tuhan berkehendak Juli sudah dibuka, maka pembelajaran langsung di kelas sudah dibuka,” ujarnya, dalam rapat.
BACA JUGA: Hari Kedua PPDB di SMPN 1 Kota Cirebon Didominasi KETM
Irawan memastikan, skenario PJJ yang akan dilaksanakan yaitu melibatkan media TV lokal untuk mengisi materi pelajaran. Alasannya, tak sedikit dari siswa yang tidak memiliki ponsel pintar yang mumpuni jika harus melaksanakan pembelajaran secara virtual. Ditambah orang tua merasa terbebani untuk membeli pulsa kuota.
“Pembelajaran jarak jauh akan diusulkan dengan berkerjasama dengan media TV lokal. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga dilakukan secara online,” ujar Irawan. (M Surya)