Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya kepada Suara Cirebon usai jalani tes usap (swab), Kamis (3/12/2020).
Dikatakan Agus, untuk mengantisipasi penularan yang sangat siginifikan, setiap dua minggu sekali pimpinan dan anggota dewan, serta staf sekretariat DPRD jalani tes swab atau PCR.
“Jadwal swab kita rutin dua minggu sekali melakukan tes swab, untuk mengetahui kondisi ter-update kesehatan anggota dewan dan setwan, terlepas dari terpapar atau tidak,” kata Agus.
Tes swab yang dilakukan secara rutin ini sebagai salah satu peringatan serta syarat ketika pimpinan dan anggota dewan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar kota.
“Maka perlu dicek kondisi terakhir melalui swab atau rapid, sepulang dari kunker juga dites lagi,” jelasnya.
Masih dikatakan Agus, ke tujuh orang yang terpapar Covid-19 ini, dipastikan bukan berasal dari perjalanan dinas ataupun klaster DPRD, akan tetapi dari klaster keluarga.
“Memang ada yang terkonfirmasi anggota dewan dan staf Sekertariat DPRD. Saya sih menyebutnya klaster keluarga, karena memang dilihat dari histori perjalanannya itu terkonfirmasi Covid-19 dari salah satu anggota keluarga di rumah,” paparnya.
Masih kata Agus, ketujuh orang terkonfirmasi Covid-19 sudah diarahkan untuk isolasi mandiri, dan anggota keluarganya dilakukan tracing.
“Seluruhnya sudah diarahkan untuk isolasi mandiri, baik itu di rumah, di hotel atau di rumah sakit. Kita coba fasilitasi keperluan yang memang perlu mendapat perawatan,” ujarnya.
BACA JUGA: Tiga Kadis di Kota Cirebon Positif Covid-19
Untuk yang tidak memiliki penyakit penyerta lanjut Agus, disarankan untuk dirawat di rumah setelah keluarga melakukan tes swab.
Menurut data yang didapat Suara Cirebon dari Sekwan, tujuh orang yang terkonfirmasi di antaranya satu ajudan anggota, satu anggota dewan, dua bagian undang-undang, dua bagian umum, dan satu bagian persidangan. (Surya)
