“Sejak kecil anak-anak hendaknya sudah dibiasakan berperilaku untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan mereka juga bisa diajarkan untuk mengolah sampah yang dihasilkan, sehingga bisa bernilai ekonomi,” kata Eti.
Pada kesempatan itu, Eti juga mengungkapkan, Pemkot berupaya keras mewujudkan Kota Cirebon sebagai kota yang bersih dan hijau.
“Di tengah keterbatasan anggaran saat ini, upaya mewujudkan Kota Cirebon yang bersih dan hijau tetap akan kita wujudkan,” tegas Eti.
Salah satunya, lanjut Eti, dengan penutupan tempat penampungan sampah sementara (TPS) di dekat kawasan Tugu Selamat Datang. Namun diakui Eti, penutupan tidak bisa serta merta dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang.
Eti juga meminta doa kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon mengenai keberadaan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Argasunya.
“Feasibility study (FS) sudah jadi. Setelah mengurus sejumlah masalah yang masih harus diselesaikan, Detail Engineering Design (DED) segera dibuatkan,” ungkap Eti.
Setelah direvitalisasi, menurut dia, TPA Argasunya akan menjadi TPA modern yang memiliki teknologi yang mampu mengubah sampah menjadi briket. Briket itu nantinya, tambah Eti, dapat menjadi substitusi batu bara sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.
“Pandemi Covid-19 membuat perencanaan TPA Argasunya sedikit terhambat. Tapi kita berupaya keras agar segera terwujud,” ungkap Eti.
BACA JUGA: Belum Semua RW di Kota Cirebon Terima Bentor Sampah
Apa yang tengah dikerjakan Pemkot Cirebon, menurut Eti, sejalan dengan tema HPSN tahun ini.
“Seperti peringatan tahun ini yang mengambil tema sampah sebagai bahan baku ekonomi di masa pandemi,” tandas Eti.
Pada kegiatan yang digelar hari ini juga diumumkan sejumlah penghargaan yang berhasil diraih oleh Kota Cirebon pada kegiatan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup tahun 2020. Saat itu, Kota Cirebon mendapatkan 3 kategori penghargaan. Yaitu Penghargaan Kota Peduli Lingkungan Hidup di Sekolah, Penghargaan Raksa Prasada Kategori Sekolah Berbudaya/Adiwiyata serta Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim).
Penghargaan Raksa Prasada Kategori Sekolah Berbudaya/Adiwiyata tingkat Provinsi Jabar tahun 2020 diberikan kepada 6 sekolah di Kota Cirebon, yaitu SDN Karyamulya 1, SDN Api-Api, SDIT Sabilul Huda, SMP Santa Maria, SMP Negeri 7 dan SMP Negeri 12. Penghargaan ini diberikan kepada sekolah yang telah melakukan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) tahun ini diberikan kepada RW 01 Karanganyar, Kelurahan Kesambi, Kota Cirebon. Kampung ini bahkan mendapatkan penghargaan sebagai peraih Proklim utama dan mendapatkan sertifikat Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Proklim merupakan program dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Pada kesempatan yang sama, juga diserahkan Penghargaan Adiwiyata tingkat Kota Cirebon tahun 2020 untuk tiga sekolah. Yaitu SMPK 1 BPK Penabur, SDN Sidamulya dan SD Cirebon Islamic School (CIS).
BACA JUGA: 11 Kelurahan di Kota Cirebon Zona Merah
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kadini, menjelaskan dalam rangkat Hari Peduli Sampah Nasional, Kota Cirebon juga menyelengarakan lomba vlog dengan tema Aksi Kelola Sampah dari Rumah.
“Ada 32 video yang dilombakan. Video tersebut berasal dari 9 sekolah di Kota Cirebon,” ungkap Kadini. (Surya)
