Atas dasar itulah, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon mengajak sejumlah jurnalis baik dari media cetak, tv, online dan radio dalam kegiatan workshop Penguatan Kapasitas untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba.
Kepala BNN Kota Cirebon, AKBP Budi Bahtiar mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut, agar terwujudnya Kota Cirebon menjadi kota yang tanggap ancaman narkoba.
“Jurnalis fungsinya sangat berperan sekali dalam mencegah penggunaan dan bahaya narkoba kepada masyarakat melalui sosialisasi dalam bentuk berita,” kata Budi, di sela kegiatan workshop, Kamis (7/10/2021).
Di Kota Cirebon, menurut Budi, dari 22 kelurahan sudah ada beberapa yang menyatakan sebagai Kelurahan Bersinar (bersih dari narkoba).
“Kami sudah bentuk tim pencegahan kerjasama dengan tingkat kecamatan hingga ke RT dan RW. Tugas tim ini mencegah peredaran dan penggunaan narkoba,” katanya.
Tim terpadu yang dibentuk BNN ini, lanjut Budi, selain tugas dan fungsinya memberantas melainkan dapat melakukan rehabilitasi.
“Pemberantasan dapat dilakukan oleh kelurahan dengan cara pendeteksian dini salah satunya dengan cara tes urine. Apabila positif langsung direhabilitasi. Yang rehabilitasi nya dari masyarakat yang sudah dibentuk oleh kami namanya agen pemulihan,” jelasnya.
Budi mengakui, untuk pemantauan di seluruh kelurahan di Kota Cirebon, BNN kekurangan SDM. Untuk itu BNN membentuk tim terpadu.
“Selain tim terpadu di kelurahan, kami juga mengajak rekan-rekan jurnalis untuk aktif dalam pengawasan dan mengedukasi bahaya narkoba kepada masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Terkait Temuan Penggunaan Ijazah Paket Tidak Asli, Disdik Kabupaten Cirebon Imbau PPS Selektif
Sementara dari data yang dimiliki BNN Kota Cirebon, sambung Budi, kasus yang banyak beredar di masyarakat mayoritas kasus peredaran obat keras tanpa izin edar.
Menurutnya, penggunaan narkoba di Kota Cirebon belum semarak penggunaan obat-obatan keras yang tanpa izin edar. Karena selama ini belum ada data yang valid mengenai hal tersebut.
“Ini berdasarkan kasus yang ditangani. Sekarang ini belum ada data yang valid artinya masih asumsi,”pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Cirebon, Noli Alamsyah mengatakan, persoalan narkoba dan obat-obatan keras menjadi persoalan bersama semua pihak tidak hanya BNN saja.
“Saya harap teman-teman jurnalis juga harus berperan dalam mencegah peredaran dan penggunaan narkoba ini, selain melalukan edukasi dan sosialisasi melalui berita,” kata Noli.
Di tempat yang sama, salah seorang jurnalis, Asep Saepul Milah, mengatakan pemberian materi oleh BNN menjadi ilmu baru untuk para jurnalis lebih dekat mengenal tugas dan fungsi yang ada didalam BNN Kota Cirebon.
“Bagaimana peran media menyampaikan informasi tentang bahaya narkoba, perlu dijelaskan dalam kegiatan pemerintahan, ini adalah kegiatan positif, melalui jurnalis bisa menyampaikan pesan-pesan tentang anti narkoba kepada masyarakat,” ujarnya. (Surya)