Setiap peserta KKN GM dari masing-masing kelurahan di Kecamatan Pekalipan memresentasikan kajian potensi keagamaan di masjid sasaran, mengidentifikasi masalah, serta merumuskan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul di setiap masjid sasaran program.
Proses kegiatan KKN GM yang diinisiasi LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon tersebut mendapatkan respon yang sangat positif, hal ini mengemuka pada sesi tanya jawab Lokakarya.
Lurah Pulasaren, Diana Kholik SE menyatakan, bahwa KKN Gemmar Mengaji sangat direspon positif oleh warga masyarakat setempat, dirinya merindukan hal seperti ini, yang sudah sejak lama terhenti di masjid-masjid, ia mengusulkan agar setelah mahasiswa KKN GM selesai, pengajian jangan sampai bubar.
“Saya mengusulkan agar KKN Gemar Mengaji dideklarasikan di tiap RW, menjadi “RW Gemmar Mengaji” pungkasnya.
Merespon harapan Lurah, Ahmad Yani, selaku Penanggung Jawab kegiatan KKN GM berjanji, bahwa program ini akan berkelanjutan.
BACA JUGA: Bahas Kerja Sama, UIN Banten Kunjungi IAIN Cirebon
“Kami akan mengirim kembali mahasiswa peserta KKN GM pada tahun depan, sebelumnya, kami pun telah bekerjasama dengan LPTQ Kota Cirebon untuk menyelenggarakan Workshop Penguatan Calon Guru Ngaji Penggerak dari masing-masing kelurahan yang akan melanjutkan Program Gemmar Mengaji pasca penarikan mahasiswa, tutur Kang Yani (sapaan akrab Ahmad Yani).
Pada sesi terkahir Lokakarya, peserta KKN GM merumuskan rekomendasi internal dan eksternal yang akan diusulkan pada acara Lokakarya KKN GM Tingkat Kota Cirebon, antar lain tentang perlunya penambahan Kader Guru Ngaji di tiap RW, Peningkatan sarana dan prasarana pendukung seperti buku-buku Ke Islaman untuk di Masjid, perlunya daya dukung dari orang tua dan lingkungan setempat bagi anak-anak peserta program gemmar, dan perlunya metode yang tepat untuk pembelajaran Alqur’an.
Hadir dalam kegiatan tersebut Korcam mahasiswa Kec. Pekalipan (Indah Aulia Indayani); Korcam DPL Ibu Masriyah, M.Ag. perwakilan peserta KKN GM di Kecamatan Pekalipan dan stake holder terdiri dari Sekmat Pekalipan (H. Dudung Abdul Barri), Lurah Pekalipan, Jagasatru, Pekalangan dan Pulasaren, Para RW serta tokoh agama lainnya. (Ril)