Selain di komplek Pondok Pesantren Khas Kempek sebagai pilot projek, menurut recana selanjutnya akan dilakukan peluncuran di sejumlah pesantren di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut Kang Said, demikian sapaan akrab pria asal Kempek, Cirebon tersebut, meski platformnya NUChat, aplikasi digital ini bisa digunakan untuk masyarakat umum dan banyak sekali manfaatnya.
“NUChat merupakan program kerja sama PBNU dengan PT Gerbang Prima Sukses. Aplikasi perpesanan NUChat merupakan upaya warga NU untuk beradaptasi dengan era digital,” jelas Kang Said.
Ketua Umum PBNU tersebut mengaku bangga dengan kehadiran NUChat. Aplikasi tersebut sebagai jawaban pada era digital seperti sekarang.
“NUChat tentunya merupakan jawaban kita di era revolusi industri 4.0. Ini merupakan kemajuan luar biasa bagi NU,” katanya yang disambut antusias para santri dan Nahdliyin yang mengikuti acara lewat audio visual dengan tetap menerapkan protocol kesehatan di halaman pondok pesantren.
Kang Said menyebut, NUChat tidak hanya diperuntukkan bagi warga NU. Namun, masyarakat umum juga bisa mengguakan aplikasi perpesanan gtersebut. Silakan langsung saja memakai NUChat yang bisa diunduh dari Play Store.
Dijelaskan pula, di samping sebagai aplikasi perpesanan untuk masyarakat, NUChat juga merupakan sarana bagi NU untuk mengelola database. Sesuai informasi yang ada warga NU mencapai 94 juta, hal ini merupakan bagian dari database dan sekalian untuk memastikannya.
BACA JUGA: PKB Kota Cirebon Siap Besarkan NU
Kang Said berharap masyarakat, terutama warga NU bisa merespon baik kehadiran NUChat. Dia juga memastikan NUChat dilengkapi dengan sistem keamanan seperti perlindungan data pribadi para penggunanya.
Sementara itu, Dirut Supertex Sandjaja Thahajadiputra mengungkapkan, salah satu keunggulan NUChat adalah bisa berkomunikasi dengan jaringan yang dalam kondisi tidak stabil.
“Pada waktu ada gangguan jaringan atau terputus, pesan yang dikirim melalui NUChat otomatis beralih ke SMS. Selain itu, terdapat fitur lainnya, bisa untuk pembayaran zakat melalui digital, umrah dan kurban,” jelas Sandjaja.
Diakui Sandjaja, pihaknya memiliki filter, termasuk konten-konten yang tak pantas. Pihaknya telah bekerjasama dengan telekomunikasi operator seluruh Indonesia, sehingga dari segi privasi, keamanan dan lainnya bisa terjaga. (Islah)