Penandatanganan MoU pada dalam upaya memberikan edukasi dan Diseminasi positif mengenai kepemiluan, terutama Pemilu 2024 mendatang dilakukan oleh Ketua Bawaslu dan Kepala Diskominfo .
Ketua Bawaslu Majalengka, H Agus Asri Sabana mengatakan, MoU sangat penting dan strategis dimana dari sisi tupoksi antara Bawaslu dengan Diskominfo memiliki kesamaan misi. Diantaranya, ketika berbicara mengenai Pemilu, dimana penyelenggaraan Pemilu itu harus sukses.
“Ini sangat penting, Bawaslu dengan Diskominfo berkomitmen bersama-sama ketika telah memasuki tahapan Pemilu memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat,” kata Agus .
Selain itu,kata dia MoU ini juga untuk mendiseminasikan informasi-informasi yang positif mengenai kepemiluan, sehingga masyarakat akan semakin cerdas, lebih dewasa dan bijak dalam menghadapi persoalan-persoalan baik itu Pemilu maupun Pemilukada.
“Kami memandang kerjasama ini sebagai upaya bersama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui peran optimalisasi publikasi kepemiluan, dengan Diseminasi Informasi yang positif diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dan dewasa dalam menyikapi Pemilu maupun Pemilukada,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka, H Gatot Sulaeman, menyambut baik kerjasama antara Bawaslu dengan Diskominfo dengan ditandatanganinya Mou Optimalisasi publikasi kepemiluan.
“Diskominfo merupakan dinas yang mempunyai fungsi sebagai Public Relationnya Pemda Majalengka dan juga berperan memberikan sosialisasi, diseminasi serta juga penerangan kepada masyarakat,” jelas Gatot.
BACA JUGA: Besaran Kenaikan UMK Belum Bisa Dipastikan
Di era globalisasi sekarang ini, menurut Gatot, informasi mudah didapatkan masyarakat dari berbagai sumber, namun masyarakat dituntut untuk bijak memfilter kebenaran informasi tersebut harus valid dari sumbernya.
“Untuk itu kami di Diskominfo khususnya bidang Komunikasi mempunyai peranan dalam memberikan informasi lewat diseminasi informasi yang jelas validasi datanya agar tidak terjadi disinformasi bagi masyarakat, karena ketika disinformasi atau terjadinya Hoaks itu akan memberikan bencana di dunia nyata,” jelasnya.
Selain itu tambah Gatot, pihaknya akan terus menyesuaikan dengan platform media informasi yang ada, khususnya dengan kegiatan MoU ini. Sehingga bisa menciptakan pesta demokrasi yang benar-benar langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dengan begitu, pihaknya berharap dapat meminimalisir informasi yang tidak benar atau hoaks. Meskipun mereka belum ada unit saber hoaks akan tetapi pihaknya bersinergi dengan Jawa Barat yakni Jabar Saber Hoaks.
“Ketika masyarakat menanyakan kebenaran sebuah informasi, kami teruskan ke Jabar Saber Hoax nantinya akan dapat klarifikasi mengenai berita tersebut,” pungkasnya. (Dins)