CIREBON, SC- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) diharapkan jadi lokomotif pembangunan di tingkat desa, agar menyelesaikan permasalahan pengangguran dan kemiskinan di desa.
Hal itu dikemukakan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Moh Luthfi, saat menjadi narasumber dalam Diskusi Publik Menyukseskan Pembangunan Berbasis Kewilayahan dengan Sinergitas para Pimpinan Daerah yang mengambil subtema BUMDes dan BUMDesma di aula Kecamatan Plumbon, Selasa (7/12/2021).
Dalam diskusi yang dihadiri para kuwu se-Kecamatan Plumbon tersebut, Luthfi mendorong BUMDes dan BUMDesma bisa tersambung dengan sektor-sektor ekonomi dan industri yang ada di masyarakat.
“Kita berharap pascapandemi Covid-19 ekonomi bisa digenjot, dimulai dari pembangunan berbasis kewilayahan kaya di Plumbon ini. Sebenernyakan sektor industri sudah mulai berkembang tinggal bagaimana konsepnya industri bisa disambungkan dengan BUMDes,” kata Luthfi.
Pihaknya berharap, pembangunan kewilayahan bisa mendorong penuntasan problem-problem yang ada di kecamatan.
“Yang penting bukan diskusinya, tapi bagaimana ada rencana kerja lanjut dan rekomendasi pembangunan. Nah ini yang harus disiapkan oleh teman-teman kuwu terkait dengan BUMDes,” ujarnya.
Luthfi juga menekankan, penanganan sampah harus jadi prioritas para kuwu. Diakuinya, penanganan sampah bisa juga dilakukan atau melibatkan BUMDes.
Terkait ketersambungan antara dunia industri dengan BUMDes, Luthfi melihat potensi itu ada di Kecamatan Plumbon.
“Pembangunan Plumbon sebagai kawasan industri harus dipertegas konsepnya dan jelas link and match dengan BUMDes-nya, sehingga masyarakat bisa ikut mendapatkan manfaat dari pengembangan industri,” bebernya.
BACA JUGA: Pelantikan Kuwu Terpilih di Kabupaten Cirebon Dijadwalkan 31 Desember
Namun, Luthfi menekankan, Bumdes pun harus profesional dengan cara menaikkan skala ekonomi usahanya.
“BUMDes jangan hanya berkutat pada bisnis-bisnis lokal tapi harus bisa mulai menatap ruang regional dan ruang nasional,” ujar Luthfi.
Pihaknya mendorong BUMDes bisa mengakses ekonomi kewilayahan se-Ciayumajakuning. Untuk itu, imbuh dia, harus dipersiapkan sumber daya manusia (SDM)-nya, produk, pasar serta kerja sama dengan berbagai pihak.
“Saya berharap BUMDes jadi lokomotif pembangunan desa dan bisa menyelesaikan permasalahan pengangguran dan kemiskinan di desa,” pungkasnya. (Vicky/Narsita)