BACA JUGA: Hari Kartini 2022, Perempuan Harus Mampu Perjuangkan Mimpi
“Di DPRD Kabupaten Cirebon sekarang ada 13 anggota perempuan, kalau dihitung dari total 50 masih kurang 30 persen, belum lagi di eksekutif, jumlah pejabat esselon II dari kalangan perempuan masih kurang sekali. Belum lagi jumlah camat yang jauh sekali dari keterwakilan 30 persen,” kata Yuningsih.
Menurut Yuningsih, eksekutif harus menunjukan keberpihakannya kepada perempuan dengan memberikan kesempatan dan ruang agar kererwakilan perempuan bisa dioptimalkan di Kabupaten Cirebon. Namun, hal itu juga harus diiringi dengan keseriusan dan peningkatan SDM (sumber daya manusia) dari kalangan perempuan agar bisa bersaing dan berkompetisi dengan SDM laki-laki.
“Apalagi sekarang kesempatan dibuka, ada ujikom, ada open bidding dimana persaingan dibuka selebar-lebarnya. Perempuan sekarang harus bisa meningkatkan kapasitasnya agar bisa berbicara banyak dan berkontribusi membangun daerah,” ungkapnya.
Ia pun sepakat jika perempuan bisa menjadi apa saja, termasuk menjadi kepala daerah. Karena itu, ia akan mendorong PKB untuk mengusung banyak calon perempuan di pelaksanaan Pemilu dan Pilkada mendatang.
“Jika perempuan diberi kesempatan dan kepercayaan, bisa juga jadi pimpinan. Saya mendorong agar PKB juga bisa mendorong calon perempuan untuk maju Pilkada,” paparnya.