“Tapi imbasnya itu lahar dingin dan erupsi, berbelok ke perkampungan. Sehingga puluhan rumah di desa saya tenggelam karena lumpur,” ujar Supangat.
BACA JUGA: Peduli Korban Erupsi Semeru, Jurnalis Cirebon Sisir Kantor Pemda Galang Dana
Apa yang dikhawatirkan dirinya sudah pernah disampaikan kepada pemerintah daerah setempat, sebelum erupsi terjadi. Hingga akhirnya kekhawatirkan Supangat pun terbukti, erupsi besar Gunung Semeru terjadi. Aliran erupsi yang biasanya mengalir lancar, tertahan oleh tanggul-tanggul yang dibuat oleh para penambang.
“Itu membuat aliran erupsi berbelok ke perkampungan dan memakan puluhan korban jiwa,” tegas Supangat.
Jika tanggul-tanggul tersebut terus berdiri dan dibiarkan, imnuh Supangat, maka masyarakat sekitar akan selalu dihantui kekhawatiran jika ada erupsi atau lahar dingin tiba.