Saat itu, Wastum memaparkan, banyak orang yang mengatakan bahwa ia adalah yang terbaik dan bisa menjadi seorang penerbang. Kemudian, Wastum pun mengikuti tes menjadi seorang penerbang dan lulus.
“Saya dulunya pilihan saya hanya penerbang helikopter, saya pengen menjadi penerbang helikopter karena saya tidak sanggup terbang tempur, karena tangan saya kasar, karena saya itu pencangkul ulung ibaratnya,” jelasnya.
BACA JUGA: 5 Hari Dicari di Hutan Sumurkondang, Pencari Kroto Ditemukan Tewas
Pasalnya, Wastum mengungkapkan, sebelum menjadi TNI kehidupannya sangat sederhana, dirinya hanya membantu ayahnya mencangkul di sawah menyiapkan ladang untuk ditanam. Bahkan, saat dirinya menejadi taruna, aktivitas tersebut masih ia lakukan.
Bahkan, Wastum mengatakan, saat menjadi taruna dan pulang ke rumah dilarang memakai baju sipil. Namun, dirinya terpaksa melanggar peraturan tersebut. Pasalnya, sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarganya, Wastum tidak mungkin membiarkan sang ayah mencangkul sendirian di sawah.