“Meskipun laku lampah Prabu Dasamuka (nama lain Rahwana) bertentangan dengan darma (nilai-nilai kebajikan), tapi sembah baktinya kepada orangtua dengan pola asuh yang salah kaprah, menjadikan Indrajit muda menganut paham taklid buta,” paparnya.
Elang Panji berharap, dengan dipentaskannya Tari Wayang Cirebon pada pagelaran Pasar Seni Rakyat pada Sabtu (24/9/2022) mendatang, menjadikan masyarakat Cirebon lebih peduli terhadap seni tradisi yang dimiliki.
“Kalau bukan kita semua yang menjaga, mencintai, dan merawatnya siapa lagi?” pungkasnya. (Sukirno)