Pada 16 November 2022, gempa menggunacang Bengkulu dengan kekuatan M 5,3.
Lalu pada 18 November 2022, Bengkulu bahkan diguncang dua kali gempa besar dalam satu hari, yakni berkekuatan M 6,8 lalu disusul M 5,6.
BMKG mencatat, pasca gempa M 6,8 terdeteksi sedikitnya 13 kali gempa susulan, namun dengan intensitas dan kekuatan yang lebih rendah.
Keesokan harinya, gempa M 3,5 kembali mengguncang Bengkulu. Lalu terakhir pada 24 November 2022 siang tadi dengan kekuata M 5,1.
Gempa yang mengguncang Bengkulu menurut catatan BMKG berpusat di lautan di pantai barat Sumatera.
Berbeda dengan gempa M 5,6 yang mengguncang dan memporak-porandakan Cianjur pada Senin, 21 November 2022 siang, gempa di Bengkulu berpusat di wilayah perairan.
Dampak yang ditimbulkan, kendati ada yang kekuatannya mencapai 6,8, tidak terlalu signifikan, dibandingkan gempa Cianjur yang berpusat di darat dan merupakan gempa dangkal.
Gempa Cianjur sendiri, kekinian, telah menelan korban jiwa sedikitnya 271 jiwa. Jumlah itu masih akan terus bertambah mengingat masih banyak jumlah orang yang hilang.
Sedikitnya 300 korban luka-luka. Ada ribuan rumah, bangunan dan perkantoran hancur akibat diguncang gempa dangkal yang berpusat di daratan pada kedalaman 10 km.***