Gempa Cianjur ini menelan ratusan korban jiwa dan ribuan rumah rusak. Sejumlah korban pun terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
Fakta-fakta menyedihkan di lokasi bencana gempa Cianjur ini terungkap. Ada seorang balita yang selamat dan selama tiga hari terkurung di bawah reruntuhan bangunan rumahnya yang ambruk.
BACA JUGA: Getaran Gempa Cianjur Terasa ke Majalengka
Ada juga korban selamat yang ditemukan di bawah reruntuhan. Ia selama tiga hari sejak gempa terjadi pada Senin siang, 21 November 2022, tidur dengan keluarganya yang sudah meninggal dunia.
Kepala Badan Sars Nasional (Kabasarnas) Marsdya TNI, Henri Alfiandi menuturkan pihaknya terus melakukan pencarian korban yang hilang.
Berdasar laporan masih banyak korban perlu mendapatkan pertolongan segera, terutama di desa-desa yang terisolor dan lokasinya sulit ditempuh melalui jalan darat atau desa terjal.
Hujan yang sering turun menyulitkan proses evakuasi. Terutama di lokasi bencana tanah longsor yang membuat perjalanan menjadi tidak mudah.
“Kami berusaha membuka desa-desa terisolasi. Mengevakuasi warganya supaya cepat dapat pertolongan,” tutur Henri Affandi.
Hingga kini, dalam pantauan ada 2 desa terjal yang sulit dijangkau dan warganya membutuhkan penanganan segera.
BACA JUGA: UPDATE GEMPA CIANJUR, Korban Jiwa Terus Bertambah, 162 Orang Sudah Tewas, Ribuan Rumah Rusak
Masing-masing Desa Mangunkerta dan Desa Batu Nusa. Keduanya berada di Kecamatan Cugenang, dan berada di wilayah ketinggian terpencil.
Basarnas menerjunkan helikopter dolphin untuk menjangkau Mangunkerta dan Batu Nusa untuk mencari korban dan mengevakuasi penduduk yang selamat.
Di Mangunkerta dan Batu Nusa, masih banyak korban yang perlu ditolong dan belum dievakuasi karena lokasi medan yang sulit dan cuaca hujan.
BACA JUGA: Satu Kampung di Cugenang Tertimbun Tanah Longsor Akibat Gempa Cianjur
“Kami evakuasi penduduk yang selamat ke tempat pengungsian menggunakan helikopter,” tutur Henri Affandi.
Di dua desa itu, banyak rumah yang hancur dan ambruk. Petugas berusaha mencari kemungkinan korba tertimpa reruntuhan, termasuk yang diterjang tanah longsor.
Basarnas memperoleh laporan ada sejumlah penemuan korban selamat terjebak di reruntuhan bangunan.
“Ada korban selamat, namun kondisinya perlu segera diberi pertolongan. Terjebak reruntuhan dan tiga hari ini tidur dengan jasad anggotabkeluarganya yang meninggal dunia,” tutur Henri Affandi, Rabu sore, 23 Novvember 2022.
Kondisi korban sangat memprihatinkan karena kurang makan dan minum. Mereka terjebak di bawah reruntuhan sejak gempa pertama terjadi Senin siang, 21 November 2022.
Temuan lain, ada balita yang selamat. Ia selama 3 hari berada di reruntuhan, namun berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan.
BACA JUGA: Getaran Gempa Cianjur Terasa ke Majalengka
Balita bernama Azka (4 tahun) itu ditemukan di bawah reruntuhan bangunan di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Cianjur, Rabu sore kemarin..
Saat ditemukan, balita laki-laki masih bernafas. Hanya kondisinya sudah sangat lemas karena 3 hari tidak makan dan minum.
“Sudah kita selamatkan dan kini dirawat intensif di rumah sakit. Kondisinya berangsur normal,” tutur Henri Affandi.
Berdasar rilis terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur sebanyak 271 orang.
Jumlah korban yang dirilis BNPB sudah teridentifikasi dan terverifikasi. Diperkirakan masih terus bertambah mengingat banyak mayat yang belum teridentifikasi.
Di sisi lain, di lokasi tanah longsor di Kampung Cugenang, petugas masih terus menari korban yang tertimbun beserta rumahnya oleh tanah longsor.
Beredar laporan ada lebih dari 300 mayat di lokasi longsor Cugenang. Namun belum terverifikasi, dan sampai Kamis, 24 November 2022, hari ini pencarian terus dilakukan.***
BACA JUGA: UPDATE GEMPA CIANJUR, Korban Jiwa Terus Bertambah, 162 Orang Sudah Tewas, Ribuan Rumah Rusak