Penyebabnya, deformasi/patahan batuan di zona outerise. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ).
Dampak gempa, dirasakan guncangannya di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kemudian daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru Picu Tsunami Okinawa Jepang, Ternyata Ini Penjelasan BNPB
Lalu daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan BMKG, menunjukkan bahwa gempa di Jember, Jawa timur ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tutur Kepala Pusat Gempabumi dan tsunami BMKG, Dr Daryono, S,Si, M, Si.
BMKG juga mencatat adanya gempabumi susulan. Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring menunjukkan dua aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6.