Iwan menerangkan, masih stabilnya harga-harga sembako yang ada di pasar tradisional itu karena Disperdagin mempunyai strategi tersendiri.
Caranya, adalah dengan melakukan pemantauan stok barang. Hal itu dilakukan secara kontinu mengingat sejumlah komoditi yang ada di sejumlah pasar tradisional bukan berasal dari Kabupaten Cirebon.
“Kenapa harus sering dipantau stoknya, karena sejumlah komoditi yang ada di pasar tradisional bukan berasal dari Kabupaten Cirebon. Jadi kami harus memastikan ketersediaannya mencukupi untuk permintaan,” tegasnya.
BACA JUGA: Jalan Usaha Tani Tingkatkan Perekonomian Desa
Dari beberapa komoditi sembako, lanjut Iwan, hanya telur yang mengalami kenaikan karena harga yang fluktuaktif.
Terkait hal ini, Iwan mengakui, pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa karena hanya bisa melakukan monitoring komoditi, tidak sampai melakukan intervensi harga yang ada di pasaran.
“Kalau dilihat dari inflasi yang terjadi di Kabupaten Cirebon belum berpengaruh terhadap aktifitas di pasar tradisional. Hasil pemantauan kami di pasar tradisional milik Pemda, daya beli masyarakat sudah terbilang normal,” paparnya.
BACA JUGA: Satreskrim Polresta Cirebon Ungkap Tujuh Kasus C3