Eius berharap kenaikan harga aging ayam tidak terjadi lagi ke depan. Pasalnya kata dia, kalau harga daging ayam terus naik khawatir penjualan malah berkurang.
“Sekarang saja pembeli sudah banyak yang protes, apalagi kalau sampai naik lagi. Mudah-mudahan tidak ada kenaikan lagi,” harapnya.
Pedagang lainnya Didin mengatakan, naiknya harga barang kebutuhan termasuk daging ayam tak hanya dikeluhkan oleh pembeli.
Pedagang juga cukup khawatir dengan naiknya harga daging ayam sebesar Rp2 Ribu setiap kilogramnya.
BACA JUGA: Mahasiswa Majalengka Tolak Pengesahan KUHP, Jalan Utama Ditutup
Bila harga daging ayam serta kebutuhan lainnya terus mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, omset penjualannya akan menurun.
“Naik Rp2 ribu saja sudah berdampak pada omset penjualan, apalagi kalau ada kenaikan lag,” ujar dia.
Tak hanya daging ayam ras yang mengalami kenaikan menjelang Nataru. Sebelumnya harga beberapa komoditas telah mengalami kenaikan. Misalnya harga cabai dan telur ayam.
Harga cabai sekarang berkisar antara Rp50 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram. Sedangkan harga telur ayam ras sudah menembus angka Rp30 ribu per kilogramnya. ***
BACA JUGA: Curanmor Marak, Warga Minta Polisi Bertindak Cepat