“Sekarang orang bisa berkelahi, bisa berdebat berjam-jam hanya berbekal data atau informasi yang bersumber dari internet, tanpa melakukan penelitian, kajian secara langsung. Data yang bersumber dari internet yang entah darimana datangnya dianggap sah dan dianggap sebagai pembenaran,” jelasnya.
Maka, lanjut Pepep tidak heran bila hari ini tatanan yang dibangun begitu lama. Kondisi yang diciptakan begitu lama tiba-tiba berubah.
“Untuk itu diperlukan adanya kemampuan untuk memfilter perubahan-perubahan yang terjadi. Apakah akan menyesuaikan dengan perubahan, ataukah perubahan itu hanya akan dianggap sebagai sampah,” ujarnya. (Abr)
BACA JUGA: Selain Bancana Alam, Warga Majalengka Diimbau Waspada DBD