Fery mengatakan, dari total 203 kebakaran di Kabupaten Cirebon, sebanyak 65 kebakaran terjadi pada bangunan rumah, 19 bangunan toko, 31 kebakaran bangunan pabrik, 63 kebakaran lahan atau sampah atau alang-alang, 7 kendaraan roda 4, dan 18 kebakaran fasilitas umum.
Banyaknya peristiwa tersebut, diungkapkan Fery, karena minimnya proteksi kebakaran. Untuk itu, perusahaan atau pabrik dan fasilitas umum wajib menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk sistem proteksi.
“Tiap bulan kita melakukan sosialisasi. Dan kita setiap tahun melakukan pengawasan terkait sistem proteksi kebakaran. Tapi presentasenya masih sedikit yang taat dan mau memenuhi ketersediaan sistem proteksi kebakaran,” terangnya.
BACA JUGA: Tanaman Herbal Penambah Libido dan Tingkatkan Gairah Istri, Ini 17 Manfaat Empot Ayam
Fery menjelaskan, tugas Damkar dan penyelamatan tidak hanya di ruang pemadaman api saja, ada juga yang nonkebakaran. Bahkan, lanjut Fery, permohonan pertolongan di nonkebakaran lebih banyak.
“Yang nonkebakaran malah lebih banyaj, dimana ada 552 kejadian yang ditangani. Mulai dari evakuasi sarang tawon sebanyak 397, evakuasi ular sebanyak 58, evakuasi cincin terjepit sebanyak 39 kali, kemudian melakukan evakuasi penyelamatan 7 ekor kucing,” ujarnya.
Selanjutnya, evakuasi penyelamatan 2 orang yang hendak orang bunuh, penyemprotan lumpur pascabanjir sebanyak 26 kali, evakuasi pohon tumbang 5 kali, dan evakuasi kendaraan 6 kali, evakuasi 5 monyet liar, evakuasi 6 ekor biawak, serta evakuasi satu ekor anjing .
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Para Sopir, Retribusi Angdes Dihapus, Tapi PAD Kabupaten Cirebon 2024 Berkurang