“Adanya embung justru malah membuat masalah baru, karena ketika musim hujan ekstrem tidak membantu, malah air jadi limpas,” kata Gofari.
Bahkan, Gofari mengungkapkan, akibat banjir yang terjadi beberapa pekan kemarin, lebih dari 1000 hektar sawah di wilayah Kecamatan Gegesik Cirebon yang sudah ditanami padi terendam air.
Sehingga, kata Gofari, petani di Kecamatan Gegesik Cirebon pun harus dilakukan tanam ulang.
Menurut Gofari, tanam ulang di ribuan areal persawahan di Gegesik Cirebon ini harus dilakukan setiap kali banjir menerjang.
“Bahaya, karena kalau gagal panen bisa berdampak pada tingkat kriminalitas yang tinggi, kelaparan dan inflasi,” paparnya.
Karena itu, dirinya mewakili para petani di wilayah Gegesik Cirebon meminta kepada pemerintah agar segera mengatasi permasalahan ini.
Hal itu, agar target pemerintah menjadikan Gegesik Cirebon sebagai lumbung padi Kabupaten Cirebon bisa terpenuhi.
“Kalau tiga hal tidak bisa dipenuhi, yakni tercukupinya air, ketika musim hujan tidak banjir, pupuk dan obat-obatan, rasanya sangat berat Kecamatan Gegesik kembali menjadi lumbung padi,” tukasnya.