“Setelah kami mendapat SK Desa Cerdas (smart village) dari Kemendes PDTT, maka Kami disini yang perlu disiapkan adalah bagaimana pengadaan perangkat Internet sebagai salah satu sarana untuk mencapai kemajuan tersebut,” paparnya.
Arif pun menambahkan, smart village adalah pembangunan desa yang berbasis penerapan teknologi tepat guna.
Dengan penerapan teknologi ini diharapkan desa bisa melakukan berbagai capaian terobosan sehingga memenuhi kualifikasi untuk masuk kategori Desa Mandiri.
Salah satu aplikasi dari Desa Mandiri, dikatakannya adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar, punya infrastruktur memadai, serta punya pelayanan umum dan pemerintahan yang sangat baik. Serta desa yang memiliki Indeks Pembangunan Desa (IPD) lebih dari 75 dalam skala 1 sampai 100.
Selain itu , desa juga harus bisa memaksimalkan dan memanfaatkan Internet of Things (IoT), yaitu kemampuan jaringan internet untuk memudahkan berinteraksi dan bertukar informasi. IoT digunakan desa untuk meningkatkan ekonomi pedesaan.
Lanjut Arif, Smart village mengandalkan IoT, dan dengan begitu perubahan terbesarnya ada pada proses digitalisasi, tetapi semua itu harus selaras dengan tradisi dan budaya desa, agar proses pembangunan desa ini adil dan bersesuaian dengan dinamika masyarakat desa.***