SUARA CIREBON – Krisis air bersih di wilayah Kabupaten Majalengka makin meluas. Kemarau yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan mengakibatkan puluhan ribu jiwa di Kota Angin mengalami krisis air bersih.
“Secara keseluruhan warga yang mengalami krisis air bersih mencapai 20.781 jiwa atau 5.854 (KK) yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang sekarang,” kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, BPBD Majalengka, Rezza Permana, Selasa, 26 September 2023.
Puluhan ribu warga terdampak kekeringan itu berdasarkan data BPBD tersebar di 15 desa yang berada di 9 kecamatan. Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi ribuan warga di berbagai daerah itu, BPBD Majalengka memberikan pasokan air.
Pasokan air bersih dilakukan dilakukan hampir setiap hari oleh BPBD. Hingga kemarin, pasokan air bersih dari BPBD kepada warga terdampak kekeringan telah mencapai 450.000 liter.
Sembilan wilayah kecamatan yang warganya mengalami krisis air bersih yakni Kecamatan Kasokandel, Kertajati, Jatitujuh, Kadipaten di wilayah Utara. Kemudian Kecamatan Palasah, Panyingkiran, Cigasong dan Majalengka di wilayah Tengah dan Kecmatan Lemahsugih di kawasan Selatan.
Di luar sembilan kecamatan tersebut,kesulitan air bersih sudah mulai dirasakan warga di daerah lainnya. Di Kecamatan Bantarujeg misalnya, warga di Desa Cimangguhilir mengaku mulai kerepotan memenuhi kebutuhan air bersih.
“Sudah mulai kerepotan ,kemarau panjang menyebabkan mata air yang selama ini menjadi andalan warga debitnya makin kecil,” ujar Ahmad.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Maja. Sebagian warga Desa Cierih sejak dua bulan terakhir mengeluhkan volume air sumur miliknya yang turun drastis. Untuk memenuhi kebutuhan air untuk memasak sebagian mengadalkan air galon.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.