SUARA CIREBON – Permintaan trombosit (sel darah kecil atau keping darah) di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon dalam beberapa pekan terakhir, mengalami peningkatan.
Ketua PMI Kota Cirebon, dr Edial Sanif mengatakan, PMI Kota Cirebon sempat kewalahan menyusul adanya peningkatan permintaan trombosit dalam beberapa hari terakhir. Meningkatnya permintaan trombosit tersebut, menurut Edial, terjadi seiring meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Cirebon.
“Saat ini memang terjadi adanya peningkatan permintaan trombosit menyusul naiknya kasus DBD di wilayah Cirebon. Hal itu karena pasien DBD umumnya mengalami penurunan kadar trombosit, sementara trombosit komponen paling penting dalam darah,” kata Edial, Selasa, 26 Agustus 2025.
Edial menjelaskan, trombosit diambil dari donor darah sehingga secara otomatis berdampak pada jumlah stok darah di PMI.
“Semakin banyak kasus DBD, maka kebutuhan trombosit juga semakin tinggi. Karena saat seseorang mendonorkan darah salah satu komponennya adalah trombosit,” katanya.
Menurutnya, kasus DBD berpeluang masih akan terjadi. Pasalnya, kondisi cuaca kemarau basah yang terjadi saat ini memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti lebih cepat.
“Kasus dbd pada umumnya mengalami peningkatan pada saat musim hujan, kini tidak lagi demikian. Melihat trend atau kecenderungannya, lonjakan kasus DBD akan mencapai puncak pada bulan September hingga Oktober 2025 mendatang,” ujarnya.
Ia melihat ada pola pergeseran perilaku pada nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab kasus DBD.
“Ada perubakan pola serangan nyamuk. Ini harus diwaspadai. Masyarakat harus mengetahui agar bisa melakukan antisipasi,” tuturnya.
Edial Sanif melihat, biasanya serangan nyamuk itu terjadi pada puncak musim hujan atau pancaroba ke musim kemarau. Namun sekarang, ada trend siklusnya berubah. Pada saat musim kemarau, serangan nyamuk DBD juga terlihat masih ganas seperti terjadi belakangan ini.
“Mungkin ini nyamuk gen Z. Menyerang tidak tergantung musim hujan. Musim kemarau pun masih menyerang. Ini yang perlu diwaspadai,” tuturnya.
Melihat fenomena yang berbeda ini, PMI terus meminta masyarakat, terutama para relawan, untuk kembali mendonorkan sebagian darahnya.
“Kita akan terus edukasi masyarakat, terutama relawan untuk terus mendonorkan darahnya. Kita butuh stok darah banyak untuk produksi trombosit,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.