SUARA CIREBON – Seorang warga Desa Sende, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Misri (34), yang menderita penyakit kaki gajah (filariasis), dirujuk ke RSUD Welas Asih, Kabupaten Bandung, usai mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pasien sebelumnya menjalani perawatan selama tiga hari di RSUD Arjawinangun. Karena keterbatasan fasilitas, khususnya tidak tersedianya dokter spesialis bedah vaskuler, pasien kemudian dirujuk ke Bandung pada Jumat, 26 September 2025.
“Perhatian dari Pak Gubernur disampaikan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang langsung menghubungi Direktur RSUD Arjawinangun,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Arjawinangun, dr Hermansyah, Minggu, 28 September 2025.
Menurut Hermansyah, kondisi Misri secara umum stabil. Pihak rumah sakit sempat memberikan tambahan nutrisi melalui infus albumin sebelum dirujuk.
“Penanganan lebih lanjut akan dilakukan oleh dokter bedah vaskuler di RSUD Welas Asih. Di sini tidak ada spesialis tersebut, jadi harus dirujuk,” jelasnya.
Meski demikian, Hermansyah menyebut kecil kemungkinan pasien bisa sembuh total. Ia menjelaskan, penyakit kaki gajah disebabkan oleh penyumbatan pada saluran getah bening yang memicu pembesaran jaringan.
“Kalau sudah menjadi jaringan ikat, biasanya tidak bisa kembali seperti semula,” tambahnya.
Kasus filariasis ini sebelumnya juga menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Sekretaris Dinkes, dr Edi Susanto, menyebutkan bahwa Misri sudah mendapat penanganan sejak 2014, termasuk perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, meski saat itu hasilnya dinyatakan negatif.
“Penanganan dilakukan berkelanjutan, termasuk di tahun 2019 dan 2020, untuk mencegah infeksi lanjutan dan komplikasi seperti luka atau jamur,” ungkap Edi.
Ia menjelaskan, filariasis biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk saat masa kanak-kanak. Infeksi larva cacing filaria dapat menyebabkan pembengkakan limpa dan penurunan kekebalan tubuh.
“Pembengkakan ini bisa berlanjut ke ekstremitas jika tidak ditangani dengan baik. Karena itu kami terus melakukan observasi dan penanganan,” ujarnya.
Dinkes Cirebon bersama Puskesmas dan pihak provinsi berkomitmen melanjutkan pemantauan dan penanganan terhadap pasien.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.