SUARA CIREBON – Tim peneliti Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon berhasil meraih hibah prestisius Mora The Air Funds 2024, program riset kolaboratif antara Kementerian Agama RI dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Melalui program ini, tim peneliti UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bekerja sama dengan Monash University, Melbourne, untuk mengembangkan platform digital pendidikan Islam bagi anak-anak diaspora Indonesia di luar negeri.
Penelitian berjudul “Digitalizing Islamic Teaching and Learning: Toward a Transformative Model for Migrant Children’s Education” ini dipimpin oleh Dr. Atikah Syamsi bersama Dr. Maulidya Ulfah, Ema Wilianti Dewi, Deni Hadiana (BRIN), dan Ayu Luhanarky dari Monash University.
Riset berlangsung di Melbourne pada 21-28 Oktober 2025 dengan fokus menciptakan model pembelajaran Islam yang relevan dengan kehidupan anak-anak Indonesia di negara maju melalui pendekatan digital dan kontekstual.
Dalam pelaksanaannya, tim melakukan pengumpulan data lapangan, wawancara dengan keluarga diaspora, serta uji coba aplikasi “Tarbiyah-MAE” platform digital untuk membantu anak-anak migran mempelajari ajaran Islam secara interaktif.
“Anak-anak diaspora bukan kehilangan iman, melainkan kehilangan medium belajar agama yang sesuai dengan realitas digital mereka,” ujar Dr. Atikah Syamsi saat berdiskusi dengan akademisi Monash University, Fida Sanjakdar, Ph.D., di Faculty of Education, Clayton, Melbourne.
Hasil awal riset menunjukkan validasi ahli mencapai 85,6%, menandakan platform tersebut layak digunakan dan berpotensi besar mentransformasi pembelajaran agama di komunitas diaspora. Sebanyak 74% orang tua peserta uji coba juga aktif menggunakan fitur pemantauan perkembangan belajar anak.
Program Mora The Air Funds merupakan inisiatif strategis Kemenag RI dan LPDP untuk memperkuat jejaring riset internasional di bidang pendidikan Islam berbasis digital. Program ini memberi peluang bagi akademisi Indonesia berkolaborasi dengan universitas terkemuka dunia.
“Kami berterima kasih kepada LPDP, Kemenag, dan Monash University atas dukungan yang diberikan. Kolaborasi ini menjadi langkah penting menuju transformasi pendidikan Islam digital,” kata Dr. Atikah Syamsi.
Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., mengapresiasi capaian tersebut. “Prestasi ini membuktikan dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mampu berkompetisi di level internasional dan menjadi bagian dari transformasi akademik berbasis digital,” ujarnya.
Dekan FITK, Dr. H. Saifuddin, M.Ag., menambahkan bahwa keberhasilan dua dosen FITK ini menjadi motivasi bagi sivitas akademika lain. “Riset ini relevan dengan misi kami dalam mengembangkan pembelajaran Islam berbasis teknologi dan konteks global,” katanya.
Model pembelajaran “Tarbiyah-MAE: Digital Learning Resources for Diaspora Identity Empowerment” diharapkan menjadi kontribusi baru dalam pengembangan Islamic EdTech global. Langkah ini sejalan dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai Pusat Open Islamic Educational Resources (OIER) dan pelopor pendidikan Islam berbasis teknologi di tingkat dunia.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.