GIANYAR, SC- Pariwisata merupakan sektor yang sangat diandalkan dan menjadi primadona Pemkab Gianyar, Bali dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Dari sektor tersebut, Pemkab Gianyar berhasil membukukan PAD hingga Rp1 triliun rupiah/tahun.
PAD tersebut merupakan pendapatan murni dari sektor pariwisata. Demikian disampaikan Sekdis Kominfo Pemkab Gianyar, I Gede Daging usai menerima kunjungan kerja Humas Setda KabupatenCirebon, Rabu (5/12/2018).
Menurut I Gede Daging, sebenarnya jika dibandingkan dengan dua daerah lainnya di Bali, yakni Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar masih menempati urutan ketiga dengan PAD terbanyak. PAD sebesar Rp1 triliun itu merupakan PAD yang murni didapat dari sektor pariwisata. Peringkat pertama adalah Kabupaten Badung dengan total PAD Rp8 triliun per tahun.
Dijelaskan, pihaknya terus berupaya untuk terus meningkatkan PAD hingga menduduki urutan kedua yang saat ini peringkatnya ditempati oleh Kota Denpasar. “Ke depan, kami mentargetkan minimal bisa menyamai Kotamadya Denpasar,” ujar dia.
Pasalnya, selain dari sektor pariwisata, Gianyar juga masih memiliki sektor andalan lainnya yakni seni ukir perak. “Gianyar ini daerah pariwisata danseni ukir perak, seni ukir perak ada di daerah sukowati,” kata dia.
I Gede Daging juga mentargetkan pada tahun 2020 mendatang, Gianyar akan menjadi Smart City seperti daerah lainnya di Indonesia, termasuk Cirebon yang telah menggagas lebih dulu. “Pimpinan kami selalu mendorongagar kami bisa membuat gebrakan untuk memajukan Kabupaten Gianyar,” lanjut dia.
Gianyar sendiri, imbuh I Gede Daging, merupakan satu dari sembilan kabupaten di Bali yang wilayahnya tidak begitu luas. Gianyar hanya memiliki tujuh kecamatan.
Selain dua sektor tersebut, Gianyar juga masih memiliki sektor lainnya yang bisa diandalkan yakni pertanian. “Untuk bidang pertanian, kami juga ada bunga dan sayuran,” ungkapnya.
Sebagai kabupaten destinasi wisata, Gianyar juga didukung dengan infrastruktur dan lokasinya yang strategis. Untuk menuju Gianyar, jarak yang ditempuh tidak begitu jauh dari ibu kota Provinsi Bali, hanya 2,8 kilometer saja.
“Kabupaten Gianyar ini merupakan daerah peradaban masa sejarah sampai masa prasejarah,” ujarnya. (Islah)