BALI, SC- Setelah mengunjungi beberapa destinasi wisata di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sekretaris Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Suratmo mengatakan, potensi wisata di daerahnya cukup besar. Selain itu, dari sisi penunjang kemajuan sektor pariwisata, Cirebon juga memiliki banyak budaya yang bisa dieksplorasi.
Namun sejauh ini, Suratmo melihat satu persoalan yang menyebabkan terhambatnya pengembangan sektor pariwisata. Persoalan tersebut adalah perbedaan budaya. Pasalnya, masyarakat di Kabupaten Cirebon belum bisa menerima semua budaya yang bisa mendukung terlaksananya pengelolaan pariwisata.
“Permaslahannya karena ada perbedaan budaya. Di Cirebon belum Bisa menerima semua budaya yang bisa mendukung terlaksananya produksi pariwisata Cirebon,” ujar Suratmo.
Menurut Suratmo, hasil kunjungan kerja ke objekwisata di Bali akan ditindaklanjuti pihaknya melalui forum grup diskusi dengan instansi terkait. Karena, pariwisata merupakan sektor yang menjadi perhatian Pemkab Cirebon dalam RPJMD 2019-2024.
“Itu sejalan dengan program lima tahun ke depan yang sedang kita susun,” ujar Suratmo.
Dijelaskan, saat ini Pemkab Cirebon sedang mengembangkan destinasi wisata Batu Lawang yang ada di Desa Walahar, Kecamatan Gempol. Selain itu, beberapa (pengembangan) destinasi wisata yang belum dilaksanakan pada RPJMD 2014-2019 akan dilanjutkan pada masa yang akan datang.
“Beberapa destinasi wisata yang belum dapat diselesaikan pada RPJMD 2014-2019 akan dilanjutkan pada waktu-waktu mendatang,” paparnya.
Guna merealisasikan pengembangan program wisata daerah yang bisa masuk ke dalam program wisata nasional, Suratmo juga mendorong Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon untuk bisa masuk di dalamnya. Salah satu potensi wisata daerah yang bisa masuk ke dalam program wisata nasional adalah pesta laut atau nadran. (Islah)