PERHELATAN Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) IX di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada 15 sampai 20 Juli 2019 kini telah usai diselenggarakan.
Masa-masa menegangkan berkompetisi para “pahlawan” yang tergabung dalam kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon dalam meraih gelar juara demi mengharumkan nama baik kampus tersebut telah berakhir.
Wakil Rektor III IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Ilman Nafi’a MAg mengungkapkan, dalam perhelatan dua tahunan tersebut, kontingen ini berhasil membawa 3 medali dari 3 cabang yang dilombakan. Seperti, cabang kaligrafi yang berhasil meraih meladi emas, sedangkan hadrah dan film pendek meraih medali medali perunggu.
“Jika medali itu kita cuma mendapat 3, tapi kalo rata-rata dalam setiap perlombaan, anak-anak kita itu bisa masuk peringkat 7 sampai 14. Itu merupakan hasil yang cukup bagus,” katanya kepada Suara Cirebon, Sabtu (20/7/2019).
Ilman menjelaskan, selain 3 medali tersebut, kontingen ini juga berhasil membawa pulang gelar juara lainnya. Seperti, Juara harapan 2 lomba puisitisasi alqur’an, juara harapan 1 lomba duta PTKIN, juara harapan 2 lomba karya tulis sains dan teknologi, dan juara harapan 3 lomba da’i.
Menurutnya, walaupun hasil yang diraih ini tidak sesuai yang ditargetkan, namun melihat kegigihan para mahasiswa saat berjuang meraih hasil makasimal dalam ajang tersebut perlu mendapat apresiasi. Pasalnya, melihat kemampuan kontingen dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lain yang mengikuti kompetisi ini cukup baik, karena mereka telah melakukan persiapan yang lebih lama dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Yang jelas kita evaluasi. Persiapan kita khusus dari olahraga itu hanya 1,5 bulan itu sangat kurang sekali. Selain itu sebagian dari mereka itu orang-orang baru dan belum pernah mengikuti Pionir sebelumnya,” ujarnya.
Ilman mengatakan, dari target meraih 3 besar dalam perhelatan ini, IAIN Syekh Nurjati Cirebon hanya menempati klasemen 18 dari 58 PTKIN yang turut berpartisipasi dalam Pionir XI Malang tersebut. Sehingga hal itu menjadi salahsatu bahan evaluasi untuk meningkatkan performa mahasiswanya untuk merebut gelar juara dari perlombaan-perlombaan selanjutnya.
“UIN dan IAIN saat ini itu tidak sama seperti dulu, mereka telah mempersiapkan diri lebih lama dari kita. Saya sangat mengapresiasi perjuangan dan kerja keras kontingen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, karena hal ini bukan masalah hasil yang dicapai, tapi yang penting adalah semangat mereka dalam perjuangan meraih hasil juara dari kompetisi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengungkapkan, hasil yang diraih dalam Pionir XI Malang ini bukan akhir dari segalanya, masih banyak kompetisi-kompetisi lain yang akan diselenggarakan. Untuk itu, pihaknya akan mempersiapkan diri untuk merebut gelar juara dari berbagai perhelatan selanjutnya.
“Terima kasih kepada kontingen IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang telah berjuang dengan keras. Mereka ini sebenarnya memiliki potensi yang sangat bagus, karena kami telah melakukan seleksi sebelumnya. Untuk itu, tetap semangat untuk mengikuti lomba-lomba selanjutnya. Seperti tahun depan akan diselenggarakan IPPBMM di UIN Yogyakarta tingkat Jawa-Madura. Kompetisi ini sepertinya akan sedikit berat karena para juara dalam Pionir IX Malang juga ikut dalam kejuaraan tersebut, tapi kami akan melakukan persiapan untuk merebut gelar juara dalam perhelatan tersebut,” pungkasnya. (Arif)