CIREBON, SC- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan Stadium General bertema ‘Membangun SDM Unggul dalam Bingkai NKRI’ di lantai 4 gedung pascasarjana kampus setempat, Sabtu (14/9/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Irjen Pol Drs Budi Setiadi SH MSi sebagai narasumber yang memberikan materi ‘Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Milenial dalam Menghadapi Tantangan Era 4.0’ dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kompjen Pol Drs Heru Winarko SH yang diwakili Deputi Pencegahan, Irjen Pol Drs Anjan Pramuka MHum dengan tema ‘Tantangan Narkoba Bagi Generasi Muda dalam Pembangunan Bangsa’.
Wakil Rektor II IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Adib MAg mengatakan, diselenggarakannya kegiatan tersebut dalam rangka membangun wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa, khususnya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sehingga diharapkan para generasi muda ini dapat terus berkarya dan mencintai negerinya.
“Tantangan narkoba bagi generasi muda itu sangat penting, karena ini akan menjadi bagian yang harus dilakukan agar generasi muda atau mahasiswa kita dapat terhidar dari bahaya narkoba. Sedangkan terkait pembangunan di era industri 4.0 ini diharapkan mahasiswa sebagai gerasi penerus dapat terus berkarya dan mencintai negerinya,” ujar Adib di sela-sela kegiatan.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengungkapkan, Sumber Daya Manusia (SDM) sudah menjadi tema nasional, yaitu dari pusat hingga ke desa. Selain itu, dalam konteks kehidupan, khususnya di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, terkait keilmuan kampus ditutut untuk bisa merespon, khususnya agar mahasiswa tidak gagap dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan bisa dengan cepat meresponsnya.
“Ini berkaitan dengan nilai sosial dan ekonomi, untuk itu kami berpacu dengan ilmu dan teknologi. SDM unggul adalah tema secara nasional dari pusat hingga desa, karena SDM itulah yang akan bisa mengantarkan kejayaan dan keberlangsungan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Apalah makna sumber daya alam kita, apa makna letak gegrafis kita yang strategis tanpa adanya SDM yang unggul,” kata Sumanta.
Selain itu, perkembangan era industry 4.0 ini juga harus diimbangi peningkatan iman dan taqwa (Imtaq) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Pasalnya, kata Sumanta, tanpa itu semua, segala pencapaian dalam perkembangan di era globalisasi ini akan rapuh.
“Saya meminjam istilah yang disampaikan putra terbaik kita Bapak BJ Habibie pada tahun tujuhpuluhan. Bagaimana beliau menyampaikan jargon imtaq dan ipteq. Beliau adalah tokoh teknologi di indonesia. Kita tidak akan bahagia dengan berbagai pencapaian tanpa iman dan takwa karena itu akan rapuh,” ucapnya.
Untuk itu, dengan imtaq dan iptek capaian teknologi ini seharusnya bisa menjadi kebahagiaan. Pasalnya, menurut dia, keunggualan yang dimiliki ini adalah keunggulan bersama yang bisa mengantarkan kejayaan NKRI. Sehingga tidak terpecah dengan ideologi-idelogi lain yang masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
“Mudah-mudahan tema ini bisa menginspirasi kita intuk belajar lebih keras dalam menghapai apa yang dicita-citakan demi kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat,” tandasnya. (Arif)