PANGURAGAN, SC- Sebagian warga Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon menangkap adanya kejanggalan dalam proses Pemilihan Kuwu (Pilwu) lalu. Indikasinya adalah tidak sinkronnya hasil pemilihan dan daftar hadir pemilih.
Masyarakat pun bereaksi. Sehari setelah Pilwu, massa dari pendukung calon kuwu mendatangi sekretariat untuk meminta daftar hadir pemilih. Setelah dianalisa ditemukan adanya selisih.
Hal itu disampaikan Amru, warga Desa Karanganyar. Menurutnya, kecurigaan muncul berawal dari selisih hasil suara dengan data kehadiran pemilih.
“Kemudian kami meminta kepada panitia untuk memberikan salinan daftar hadir. Tentunya ini sebagai bukti dari selisih suara tersebut,” ujarnya, Senin (4/11).
Rencananya, hari ini sebagian masyarakat Karanganyar akan melakukan unjuk rasa menolak hasil Pilwu. Sasarannya sejumlah kantor instansi yang ada di Sumber.
Makmun, salahsatu anggota tim sukses (timses) calon kuwu mengatakan, menyikapi adanya dugaan kecurangan, pihaknya mengambil langkah hukum. Tentunya sesuai dengan aturan Pilwu yang berlaku.
Sedangkan tentang hadirnya massa pada saat mengambil salinan daftar hadir, pihaknya sama sekali tidak mengerahkan mereka. Mereka datang secara spontan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pilwu Desa Karanganyar, Timbul Hadiwijaya saat ditemui Suara Cirebon memberikan klarifikasi. Menurutnya, dari tiap tahapan proses Pilwu selalu didampingi setiap saksi dari setiap calon, mulai sensus, penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) hingga proses pemilihan dan rekapitulasi suara.
“Semua saksi setuju dan menandatangani berita acara dan saat itu semuannya sama, tidak ada yang selisih. Namun bila ada keganjilan, silakan diselesaikan, tentunya dengan bukti bukti yang akurat,” tandas timbul. (Khairun Yasir)