SUMBER, SC- Operasi zebra lodaya yang dilaksanakan selama dua pekan, dari tangga 23 Oktober sampai 5 November 2019 lalu, telah menjaring pelanggar sebanyak 4.113, baik pengendara roda dua maupun roda empat. Pelanggaran terbanyak, didominasi oleh kendaraan roda dua yang tidak menggunakan helm saat berkendara.
Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto, melalui Kasat Lantas AKP Asep Nugraha yang disampaikan KBO Lantas, Iptu Suwito, Rabu (6/10) mengatakan, pelanggar dari pengendara roda dua yang tidak memakai helm jumlahnya cukup tinggi yakni 1.761. “Selama operasi zebra lodaya ini kita telah menindak 4.113 pelanggar dengan memberikan tilang dan sebanyak 1.900 pelanggaran berupa teguran. Pelanggaran terbanyak didominasi oleh pelanggar yang tidak memakai helm,” ujar Suwito.
Selain itu, pelanggaran lainnya adalah pengendara yang melawan arus. Angkanya mencapai 5.367 pelanggar dan mendapat tindakan tilang. “Masih banyak tidak memiliki kesadaran dengan melawan arus. Padahal melawan arus merupakan penyumbang lakalantas terbesar dengan fatalitas yang sangat tinggi,” terang Suwito.
Sedangkan pelanggaran yang dilakukan anak dibawah umur karena tidak memiliki SIM menyumbang pelanggaran tilang terbanyak ke tiga. “Pelanggar anak dibawah umur karena tidak memiliki SIM sebanyak 526. Dan pelanggaran lain seperti sefti bell itu 413 pelanggar. Jadi, total 4.113 pelanggar yang sudah kita lakukan tindakan,” tandasnya.
Dalam operasi zebra lodaya, lanjut Suwito, Saltantas Polres Cirebon juga mengamankan 21 kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran ringan. Secara kualitas pelanggaran cenderung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Karena kesadaran masyarakat dalam berlalulintas mulai terlihat. Peningkatan pelanggaran secara kuantitas lebih disebabkan karena semakin bertambah banyaknya jumlah kendaraan setiap tahunnya. “Untuk pelanggaran tidak pakai helm didominasi anak muda khususnya kalangan pelajar,” papar Suwito.
Salah satu tujuan dari dilaksanakannya operasi zebra lodaya adalah untuk menekan angka lakalantas pada saat pelaksanaan operasi Lilin Lodaya di perayaan Natal dan Tahun Baru 2020. Masyarakat, khususnya anak muda diharapkan tidak terlalu euforia dalam merayakan tahun baru. (Islah)