Selain itu, moment tersebut juga diwarnai dengan pelepasan balon ke udara dan jalan kaki massal. Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi mengatakan, peringatan HAS yang diperingati secara serentak di seluruh dunia itu untuk mengingatkan bahaya AIDS serta pencegahan dan penanggulangannya di Indonesia.
“Tema HAS, bersama masyarakat meraih sukses adalah suatu tema yang sangat luar biasa dan bisa mendorong kita untuk berani dalam bersikap. Berani dalam menentukan pencegahan, penularan dan penanggulangan HIV AIDS dan berani menghadapi risiko atas perilaku kita,” kata Bupati.
Menurut Bupati, HIV AIDS merupakan virus ganas yang bisa melumpuhkan kehidupan, termasuk menjadi beban terhadap keluarga yakni anak dan keturunan yang akan lahir. Jika tidak ada langkah-langkah cepat dan tepat untuk mencegah dan menanggulangi sebelum mereka lahir, penularan virus tersebut tidak hanya membebani kehidupan satu orang atau kehidupan masing-masing keluarga, tapi juga akan membebani dan menggerogoti seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan bangsa.
“Ada beberapa fakta untuk mengingatkan kita betapa besar dan seriusnya masalah AIDS yang memerlukan perhatian yang besar dan serius dari kita semua. Kita ketahui bersama bahwa Cirebon adalah salah satu daerah transit yang sangat rawan terjadinya penularan karena banyak tamu dari daerah lain maupun dari luar negeri yang datang dalam rangka bisnis ataupun berwisata,” papar Imron.
Dijelaskan Bupati, jika melihat data kumulatif dari data tim KPA dan Dinkes Kabupaten Cirebon dari tahun 2000 sampai September 2019, tercatat ada 1993 warga yang positif HIV AIDS. Jumlah tersebut termasuk angka penemuan kasus baru di tahun 2019 yang mencapai 181 kasus.
“Angka yang cukup luar biasa dalam kontek penanggulangan HIV ini adalah hasil dari upaya kerjasama dalam mengungkap tabir gunung es kasus HIV AIDS dikabupaten cirebon. Kasus ini terungkap, akan semakin mudah potensi untuk menanggulangi dan mengendalikannya,” tegas Bupati.
Ditambahkan Bupati, pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS merupakan tanggungjawab SKPD dan KPA untuk bergerak secara progresif dan masif bersama dengan seluruh lapisan masyarakat. Pergerakan dimaksud, guna melakukan pendidikan kepada masyarakat mengenai HIV AIDS dan penanggulangannya.
“AIDS adalah fenomena yang bisa mengenai siapa saja, termasuk keluarga kita sendiri. Apabila tidak ada langkah-langkah yang konsisten dan sistematis dari kita semua untuk mencegah dan menanggulanginya,” terang Imron.
Untuk itu, Bupati meminta kepada seluruh pemangku kebijakan di dinas, instansi dan masyarakat umum untuk memberikan perhatian khusus dan menyisihkan tenaga lebih banyak lagi untuk menangani HIV AIDS diwilayah kerja masing-masing.
Peningkatan keimanan dan ketakwaan serta pembinaan moral adalah sebuah kunci dari suksesnya upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. “Diperlukan juga tenaga dan upaya yang maksimal dalam mengedukasi masyarakat serta memberikan pelayanan HIV AIDS secara maksimal dan komprehensif,” ungkapnya. (Islah)