PRIA berusia 40 tahun asal Desa Suranenggala itu mendapat penghargaan bertitel Een Sukaesih Award (ESA) 2019. Disdik Provinsi sendiri dalam ESA 2019 memberikan penghargaan kepada lima guru inspiratif se-Jawa Barat, salahsatunya adalah Warkina dari pinggiran Kabupaten Cirebon.
Warkina diganjar penghargaan sebagai pelopor literasi dan guru SMP inspiratif terbaik se-Jawa Barat. Penghargaan yang diterima Warkina bukan tanpa sebab. Sebagai guru honorer di SMPN 2 Suranenggala, ia seperti tak kenal lelah dan tak henti-hentinya mengajak anak-anak di wilayahnya untuk gemar membaca. Keseriusannya menyebarkan literasi itu ia buktikan dengan berdirinya warung berisi buku di pinggir jalan by pass Sunan Gunung Jati, dengan nama Pado Maco.
“Warung Pado Maco salahsatu bentuk keseriusan saya dalam gerakan literasi kepada seluruh masyarakat. Sejak dulu saya sudah fokus terhadap gerakan gemar membaca,” ujar Warkina saat ditemui di Warung Pado Maco, Minggu (15/12).
Menurut Warkina, Anugrah ESA 2019 diikuti oleh ratusan peserta se-Jawa Barat. Dalam Anugerah tersebut, ia harus melewati berbagai tahapan dan harus bersaing ketat dengan ratusan kompetitor lainnya. Kendati sebagai guru honor, namun dirinya tetap optimis bisa mendapatkan anugrah tersebut. Dan benar saja, berkat optimisme, ketekunan dan kerja kerasnya itu, Anugrah ESA 2019 itu jatuh tepat sasaran di tangannya.
“Mulanya saya hanya coba-coba ikut saja. Jujur saya hanya bermodalkan niat tulus, ketekunan dan kerpercayaan dari masyarakat. Tapi alhamdulillah akhirnya bisa meraih penghargaan ini,” kata dia.
Kepada Suara Cirebon, Warkina mengaku saat ini perasaannya bercampuraduk antara tidak percaya, terharu dan bangga mendapatkan Anugerah ESA 2019 dari Disdik Jawa Barat. Dengan diraihnya penghargaan tersebut, Warkina memastikan hal itu sebagai motivasi dirinya untuk terus menyebarkan virus literasi kepada generasi muda.
Menurut Warkina, kesuksesan seseorang bisa diraih hanya dengan gemar membaca. Seluruh Ilmu pengetahuan bisa dikuasai dari buku, karena buku merupakan jendela dunia.
“Ini akan jadi motivasi saya untuk terus menularkan virus literasi. Harapannya budaya literasi bisa ditanamkan kepada seluruh generasi muda Kabupaten Cirebon,” tandasnya. (Islah)