Seperti salahsatunya dirasakan Yeni warga Kalitanjung Kota Cirebon. Menurutnya keberadaan truk sampah tanpa penutup ini sangat menggangu para pengguna jalan, khususnya pengendara motor.
“Baunya itu sangat menyengat sekali dan mengganggu para pengguna jalan atau pengendara motor. Bahkan warga yang sering dilintasi truk sampah tanpa penutup sering ngeluh, karena baunya nyebar,” katanya kepada Suara Cirebon, Senin (30/12).
Diakui Yeni, tidak semua truk sampah yang melintas di daerah tersebut tidak menggunakan penutup. “Memang ada juga sih truk yang ditutup bagian atasnya, jadi baunya tidak terlalu menyengat,”ujarnya.
Untuk itu dirinya berharap DLH Kota Cirebon dapat memperhatikan persoalan tersebut. Ia juga menyarankan, untuk truk yang tidak memakai penutup agar ditutup pakai terpal.
“Biar baunya gak nyebar kemana-mana, katanya Cirebon Bersih, tolong dong diperhatiin,”tuturnya.
Sementara itu Kepala DLH Kota Cirebon Abdullah Syukur ketika dikonfirmasi Suara Cirebon mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan jaring atau terpal untuk menutup bagian atas truk sampah.
“Memang itu sudah ada terpalnya, tapi kadang-kadang mungkin supirnya lalai, jadi kadang-kadang ada yang pakai atau tidak,”ujarnya.
Ia mengakui dirinya sudah menegur para supir yang sering tidak memakai penutup bagian atas truk sampah. Selain itu, pihaknya pun mengakui telah memiliki tim penataan yang selalu memantau dilapangan.
“Kita harus ditutup karena dinas sudah menyediakan terpal, saya sering tegur supir yang tidak suka pakai terpal atau penutup. Kita juga punya tim penata yang selalu memantau sweeping dilapangan dan truk sampah itu wajib ditutup,” katanya. (M Surya)