KOTA CIREBON, SC- Ketua Komisi II Ir H Watid Shariar kecewa atas tertundanya renovasi atau pembangun Pasar Balong. Menurutnya, Perumda Pasar telah dirugikan sebesar Rp40 juta setiap bulannya atas keterlambatan permohonan Pasar Balong.
“Nah itu kami sudah warning ya jujur sudah sangat dirugikan, per bulan sebanyak Rp40 jutaan. Perumda Pasar sudah dirugikan atas keterlambatan permohonan pasar balong,” tandas Watid kepada Suara Cirebon di Gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa (7/1).
Dalam pandangan Watid, idealnya pembangunan atau penyelesaian Pasar Balong dari lantai dasar sampai paling atas atau lantai empat bisa diselesaikan pada tahun 2019 lalu.
“Yang terlambat tuh itu. Jadi idealnya, sebetulnya, 2019 kemarin sudah selesai semua 4 lantai itu. Jadi keterlambatannya sudah nyaris sampai dua tahun setengah. Itu molornya yah,” sambung Watid.
Karena alasan itu, Watid sudah mengusulkan kepada birokrasi untuk segera menyelesaikan persoalan keterlambatan renovasi Pasar Balong. “Jadi dikebut, ya dibuatlah percepatan. Mestinya bisa ya 100 orang dikerahkan bisa selesai. Apakah kurang modal? Jadi sebenarnya tidak ada kendala, mau tidak mau pasti tidak ada modal,” kata Watid.
Kader Partai Nasdem harus ada sanksi bagi pihak ketiga yang wanprestasi. Dalam pembuatan kontrak dengan pihak ketiga harus ada target yang diselesaikan.
“Misalnya sekian tahun harus selesai. Tidak selesai putuskan. Kebetulan (selama ini) kesepakatannya tidak seperti itu. Jadi kalau ada keterlambatan tuh tidak ada kata terlambat atau selesainya kapan,” kata dia.
Watid mengakui bahwa pihaknya sudah mengusulkan untuk melakukan pemutusan saja,. Alasannya karena sudah banyak kerugian. (M Surya)