Selain itu, Iing juga sudah menyiapkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang siap melaksanakan tugas pascabencana. “Kita melihat daerah lain yang sudah terjadi bencana, sebagai antisipasi kami sudah menyiapkan buffer stock. Ini digunakan sewaktu-waktu jika ada bencana,” ujar Iing.
Yang tersedia dari buffer stock ini di antaranya bahan makanan, tenda, selimut hingga peralatan masak. Selain itu pihaknya juga sudah merinci ketersediaan beras 500 kg, minyak goreng 250 liter, 1.650 bungkus mi instan serta bahan makanan lainnya seperti kecap, biskuit, susu, sarden dan kornet yang masing-masing sebanyak 230 kaleng.
Selain bahan makanan, pihaknya pun juga sudah menyiapkan keperluan yang sangat diperlukan pascabencana, antara lain 66 lembar selimut, 2 unit tenda pleton, 2 unit tenda family, dan 1 set perlengkapan dapur.
Adapun anggaran untuk buffer stock ini, pihaknya telah menyiapkan sekitar Rp80 juta lebih. “Itu sementara stok yang sudah kita siapkan, tapi nanti juga masih mengajukan ke Dinsos Provinsi Jabar, tapi muda-mudahan tidak ada terjadi bencana,” harapnya.
Sejauh ini pihaknya juga telah menganggarkan untuk bantuan sosial dan biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp1,2 miliar misalnya untuk rumah warga yang ambruk.
Sementara itu Kepala Bidang Sosial DSP3A Kota Cirebon, Arya Dipahandi menambahkan, sebanyak 32 personel siap disiagakan untuk terjun ke lokasi bencana. Ke-32 personel itu akan meng-cover 5 kecamatan dan 22 kelurahan.
“Mereka ditugaskan untuk pascabencana. Seperti untuk distribusi kan bantuan, dan sebagainya. Personelnya juga sudah disiapkan dengan keahlian di bidang penanggulangan bencana,” jelasnya. (M Surya)