CIREBON, SC- Intensitas hujan di awal tahun 2020 tinggi. Hal it akan berlangsung juga untuk beberapa hari ke depan sesuai prakiraan ciaca BMKG.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Agung Sediono kepada wartawan Suara Cirebon di ruangan kerjanya, Kamis (9/1).
“Jadi dari bulan Januari pertengahan akhir sampai Februari itu memang akan diprediksikan tinggi. Mungkin di bulan Maret sudah mulai mereda,” katanya.
Pihaknya mengakui, peningkatan intensitas hujan yang semakin tinggi sangat terasa di wilayah Kota Cirebon. Namun, untuk sampai saat ini tidak terjadi adanya genangan atau banjir seperti ditahun sebelumnya.
“Untuk Kota Cirebon memang sangat terasa, namun alhamdulillah sampai detik ini tidak terjadi banjir atau genangan air yang dampaknya seperti hujan periode 2018-2019 tepatnya di bulan Februari,” imbuhnya.
Dikatakan, di tahun sebelumnya, terjadinya banjir di wilayah Kota Cirebon selain intensitas hujan yang sangat tinggi. Beberapa sungai di Kota Cirebon mengalami pendangkalan, sehingga tidak bisa menampung debit air yang tinggi.
“Sedikit tidak tertampung jadi meluap, itu di dua tahun sebelumnya. Setelah melakukan normalisasi di pertengahan 2018 atau akhir oleh BBWS kondisi tahun 2019, tidak terjadi apa-apa,” ujar Agung.
Pihaknya sangat berharap, tidak terjadi apa-apa, tidak seperti ditahun 2018. Untuk itu pihaknya terus melakukan persiapan bersama tim dan beberapa OPD lainnya.
“Kami berharap mudah-mudahan tidak seperti di tahun 2018, persiapan kita melalui apel siaga bencana yang dipimpin langsung oleh walikota mengintruksikan seluruh OPD selalu melakukan piket siaga selama 24 jam,” ujarnya.
Tak hanya itu, di musim penghujan ini, KPBD terus melakukan pemantauan dan patroli, setiap menjelang hujan turun, serta terus lakukan Kordinasi dengan pemerintah daerah sekitar serta masyarakat.
“Setiap menjelang hujan turun, kami langsung bertindak dan lakukan pemantauan atau patroli, kami juga sering kordinasi ke lurah-lurah atau camat serta masyarakat yang dulunya punya potensi besar banjir itu selalu dipantau,”kata Agung.
Ia mengakui, KPBD Kota Cirebon, untuk menanggulangi bencana, pihaknya masih belum memiliki peralatan yang cukup, dikarenakan kendalanya yang terbatas dan pihaknya hanya memiliki puluhan personel.
“Peralatan-peralatan yang memang masih terbatas, kita punya perahu fiber untuk pertolongan dan segenap perangkat nya, lalu pelampung-pelampung dan personel kami jumlahnya memang hanya sekitar 20 orang,”ungkapnya.
Meskipun hanya memiliki personel 20 orang, pihaknya memiliki beberapa relawan yang akan siap membantu dan bisa diajak untuk melakukan pertolongan.
“Kami juga punya back up relawan yang bisa kita ajak untuk melakukan pertolongan, ibarat nya mereka ini, kapanpun dan dimanapun mereka akan siap,” lanjut Agung.
Pihaknya pun berharap seluruh komponen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Cirebon, dengan memberikan informasi kepada KPBD Kota Cirebon. (M Surya)