Namun, kata dia, berkat kerjasama dari semua pihak, terutama dari keluarga dan civitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dirinya berhasil melewati semua tantangan tersebut dan berhasil meraih gelar Profesor Sosial dan Kewarganegaraan yang terbilang masih langka dan satu-satunya di wilayah III Cirebon ini.
“Semoga dengan saya menjadi guru besar bisa menjadi spirit untuk temena-teman dan Insya Allah saya akan berbagi cara melangkah saya. Saya juga mengucapan terima kasih kepada istri saya, Pudjiati SPd, ibu kandung saya Sony, anak menantu atas doanya. Juga kepada Rektor IAIN Cirebon Dr H Sumanta Hasyim MAg, civitas akademika IAIN Cirebon, pendukung Prof Dr Maksum Ma (alm). Dirjen Pendis Kemenag Prof Dr Arskal Salim Gp PhD dan Prof Dr Bunyamin Maftuh selaku Direktur SDM Dikti,” ucap Bambang.
BACA JUGA: Februari Mulai Tata Ulang Pasar Harjamukti
Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Cirebon, Dr Dewi Fatmasari SE MSi yang baru menyandang gelar doktor ini menambahkan, untuk mendapatkan gelar tersebut juga ia raih tidak mudah. Karena, salahsatu persyaratannya, selain harus menjadi presenter di konferensi internasional juga diwajibkan untuk membuat scopus.