“Bahkan seluruh stakeholders harus siap membantu untuk menjaga situs. Jadi tak hanya dari dinas kami saja,” katanya.
Sementara itu, Kuncen Situs Matangaji, Kurdi menyayangkan adanya oknum yang membongkar situs tanpa pemberitahuan atau konfirmasi kepada masyarakat atau pemerintah setempat. “Enggak ada izin dari RW setempat, itu yang saya kecewakan. Matangaji itu pahlawan besar, Belanda saja enggak berani, orang kita sendiri berani-beraninya,” tandas Kurdi saat ditemui di kediamannya.
BACA JUGA: Kearsipan SKPD Belum Tertib
Dengan dibongkarnya Situs Matangaji tanpa izin, pihaknya khawatir adanya bencana dan wabah kepada masyarakat. “Yang dikhawatirkan adanya bencana dan wabah mas, itu kan situs sejarah dan titipan para leluhur yang harus dijaga,” pungkasnya. (M Surya)